"Ini sudah menjadi tradisi setiap selesai ujian, sebagai tanda kegembiraan kami melewati masa-masa tegang," kata salah seorang siswa SMA Syekh Yusuf Samman, Muh Arman di Makassar, Kamis.
Arman mengatakan, aksi corat-coret seragam ini tidak ditentang sekolahnya, tapi mereka menentang konvoi di jalan raya.
Arman mengaku menuliskan nama-nama sahabatnya di baju seragam sebagai kenangan-kenangan setelah tamat sekolah.
Pernyataan serupa dikemukakan seorang murid SMA Datuk Ribandang, Makassar Rasdiana.
Rasdiana mengatakan, meskipun harus mengorbankan seragam sekolahnya, dia puas, apalagi melihat tanda-tangan teman-teman dan kata-kata mutiara tertulis pada baju seragam yang digunakan pada akhir masa Ujian Nasional.
"Setidaknya ini akan menjadi kenang-kenangan ketika kami masih berada di SMA," katanya.
Dia optimistis lulus Ujian Nasional. Menurutnya, komposisi soal cukup variatif dengan sebagian soal sulit dan sebagian lagi cukup mudah dijawab.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Makassar Rahmat optimistis 280 siswa yang mengikuti Ujian Nasional di sekolah yang dipimpinnya akan lulus.
"Namun kita tetap menunggu pengumuman UN yang rencananya sudah bisa diketahui pada awal Mei 2011," katanya.(*)
S036/S019
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011