Irvanto mengatakan, perusahaan akan menyelesaikan semua tanggung jawabnya atas insiden tersebut, namun prioritas utama perusahaan adalah pembebasan 20 awak kapal Sinar Kudus sesingkat-singkatnya.
"Manajemen telah membentuk tim manajemen krisis sejak terjadi peristiwa itu dengan tugas pokok menangani, merespons, dan menyelesaikan masalah ini," kata dia.
Ia menjelaskan, tim sudah bekerja optimal dalam penyelesaian kasus itu, termasuk berkomunikasi langsung dengan awak kapal Sinar Kudus, awak lain yang pernah mengalami kejadian serupa, pihak berwenang, pemerintah, otoritas antiperompak internasional, dan wakil perompak sendiri.
Selain itu, Samudera Indonesia juga melakukan kesepakatan dalam rangka terjaminnya keselamatan awak kapal, kapal, dan barang yang ada di atas kapal dengan perompak, mengenai mekanisme pembebasan sandera.
"Kesepakatan itu masih dalam proses dan pembicaraan intensif dengan semua pihak yang terkait," katanya.
Perusahaan juga memberikan informasi tentang situasi dan keadaan awak kapal kepada keluarga seluruh awak kapal serta memberikan fasilitas komunikasi kepada keluarga dengan para awak kapal yang disandera.
"Perusahaan juga memberikan informasi tentang situasi dan keadaaan kapal serta kargo kepada pemilik kapal," paparnya.
Irvanto menjamin sejauh ini tidak ada pengaruh signifikan dari krisis sandera terhadap kinerja operasional perusahaan.(*)
KR-ZMF/N002
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011