Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat ada penambahan 21 kasus baru terkonfirmasi COVID-19 dari hasil skrining terhadap pelajar sekolah menengah atas yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Ahad, mengatakan penambahan 21 kasus konfirmasi COVID-19 pelajar selama dua hari, yakni Sabtu (27/11) sebanyak 20 kasus dan Ahad (28/11) ada satu kasus baru.
"Kasus terkonfirmasi COVID-19 ini merupakan hasil tes usap acak tingkat pelajar SMA yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka," kata Dewi.
Ia mengatakan seluruh pelajar yang terkonfirmasi positif ini sudah menjalani vaksinasi. Namun, tidak disampaikan secara rinci apakah mereka sudah mendapatkan vaksin lengkap atau baru satu dosis.
Baca juga: 3 siswa COVID-19, Disdikpora Gunung Kidul hentikan PTM SMPN 2 Panggang
Baca juga: Siswa positif COVID-19, PTM SD di Panggang-Gunung Kidul dihentikan
Dewi mengatakan seluruh pelajar yang terkonfirmasi positif ini berstatus tanpa gejala (OTG). Sesuai prosedur penanganan, kasus OTG cukup diarahkan menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Untuk menindaklanjuti pelajar yang terkonfirmasi, kami melakukan skrining terhadap kontak erat baik di lingkungan keluarga dan teman sekolah," katanya.
Lebih lanjut, Dewi mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) hingga Balai Pendidikan Menengah Gunung Kidul.
Dinkes juga telah memberikan rekomendasi, antara lain meminta aktivitas PTM dihentikan sementara di sekolah yang ditemukan kasus konfirmasi positif COVID-19.
"Sedangkan untuk sekolah yang belum atau tidak menjadi sampel, agar menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat saat PTM," kata Dewi.
Ia juga mengatakan dalam waktu dekat, Dinkes akan melakukan tes usap acak ditingkat SD dan SMP yang melakukan PTM.
"Semoga hasilnya baik, tidak ada pelajar yang terkonfirmasi COVID-19," katanya.
Sekretaris Disdikpora Gunung Kidul Kiswara menyatakan masih menunggu jadwal tes usap acak dari Dinkes, khususnya bagi jenjang SD-SMP.
"Tes usap ini untuk mengetahui sejauh mana PTM berdampak pada penambahan kasus COVID-19 sekaligus tolok ukur kesiapsiagaan satgas COVID-19 di tingkat sekolah," katanya.*
Baca juga: Butuh persiapan matang, Gunung Kidul-DIY tak tergesa-gesa lakukan PTM
Pewarta: Sutarmi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021