Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dili menggelar pertandingan sepak bola persahabatan antarpemuda perbatasan Indonesia dan Timor Leste di Lapangan Postosica, Lifau, Kota Oecusse, Timor Leste, Jumat (26/11).

Kegiatan itu digelar untuk mempererat persaudaraan dan persahabatan di antara pemuda kedua negara yang tinggal di ujung perbatasan di pulau Timor itu, kata Kepala Kantor Penghubung KBRI Dili di Oecusse Marya Onny Silaban dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Pertandingan itu juga digelar untuk merayakan hari pemuda di Indonesia yang jatuh pada Oktober dan di Timor Leste pada November.

Menurut Marya, Indonesia dan Timor Leste masih membatasi perlintasan di pos-pos perbatasan kedua negara selama pandemi COVID-19, sehingga peserta dalam pertandingan persahabatan itu adalah para pemuda keturunan Indonesia dan pemuda warga Timor Leste yang tinggal di Oecusse.

“Kegiatan ini bukan turnamen melainkan acara temu sahabat dalam bentuk permainan sepak bola. Kami menunggu border (perbatasan) dibuka dan warga perbatasan sudah divaksin dosis kedua, agar pemuda kedua negara dapat bertanding di kota-kota perbatasan di Indonesia seperti Wini dan Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara,” katanya dalam pidato pembukaan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Tetum sebagai bahasa resmi Timor Leste.

Marya menjelaskan KBRI mewadahi para pemuda dua negara di perbatasan untuk tetap berkarya lewat olahraga di masa pandemi dengan protokol pencegahan COVID-19 yang ketat.

KBRI Dili mempercayakan kegiatan itu pada panitia yang terdiri dari 27 orang anak-anak muda Timor Leste yang tinggal di Postosica, Oecusse.

“Bersama PT Wijaya Karya Tbk di Oecusse, kami membina anak muda perbatasan dalam berorganisasi sehingga berkontribusi melambungkan hubungan Indonesia dan Timor Leste (agar) semakin baik dan semakin erat,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Diaspora Indonesia di Oecusse Fredikus Jemmi Silvester menilai KBRI Dili sangat proaktif membina hubungan baik kedua negara melalui diaspora Indonesia, terutama di Oecusse.

“Diaspora Indonesia di Oecusse ingin selalu mendukung hubungan erat dua negara,” ujarnya.

Deputi Gubernur Daerah Administrasi dan Ekonomi Khusus Oecusse Maximiamo Neno menyampaikan rasa terima kasihnya kepada KBRI Dili yang berinisiatif menyelenggarakan acara tersebut.

“Walaupun perbatasan kedua negara masih tutup, namun KBRI Dili memiliki ide untuk meningkatkan kedekatan anak-anak muda Indonesia dan Timor Leste, apalagi di perbatasan Oecusse, melalui olahraga,” katanya.

Sementara itu, Presiden Asosiasi sepak bola Oecusse Arnaldo Suni berharap agar perbatasan kedua negara segera dibuka.

“Acara ini sangat baik. Terima kasih kepada KBRI Dili. Semoga perbatasan kedua negara segera dapat dibuka dan semua warga di perbatasan sudah divaksin dosis kedua, sehingga para pemain di kota-kota perbatasan kedua negara dapat saling berkunjung untuk bermain sepak bola,” ujarnya.

Perwakilan Wijaya Karya (WIKA) Herry Purnawan menilai sepak bola persahabatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial yang dilakukan WIKA dan pengusaha Indonesia di Oecusse.

“Kami berharap dapat berkontribusi bagi diplomasi Indonesia di Timor Leste,” ujarnya.

Baca juga: Legislator: RS pratama bakal dibangun di perbatasan NTT-Timor Leste
Baca juga: PLN sebut semua desa perbatasan RI-Timor Leste sudah berlistrik
Baca juga: Menjaga patok batas RI-Timor Leste

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021