KIHAJAR hadir untuk memberi ruang kemerdekaan bagi siswa dan guru dalam proses belajar agar lebih menyenangkan dan maksimal,

Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek Muhamad Hasan Chabibie mengatakan Program KIHAJAR memberikan ruang kemerdekaan bagi siswa dan guru dalam proses belajar.

“KIHAJAR adalah wadah eksplorasi digital bagi siswa seluruh jenjang lewat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, pendayagunaan TIK, dan pendidikan karakter. KIHAJAR hadir untuk memberi ruang kemerdekaan bagi siswa dan guru dalam proses belajar agar lebih menyenangkan dan maksimal,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad.

Dia menambahkan tantangan pembelajaran ke depan akan semakin besar. Pendayagunaan teknologi informasi di dunia pendidikan diharapkan bisa makin optimal, seiring pembelajaran hibrida antara tatap muka terbatas dan jarak jauh akan berjalan.

“Aktivitas ini senapas dengan semangat Mendikbudristek, di mana guru belajar hal baru tentang teknologi dan dapat memeroleh akses dan pelatihan yang praktis dan relevan menjawab kebutuhan pembelajaran abad 21. Ini bagian ikhtiar kita menjaga nyala api pembelajaran dengan menghadirkan konten digital yang bisa diakses guru-guru kita,” kata Muhamad Hasan Chabibie.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Pauddikdasmen) Jumeri, mengaku bangga pada para guru, karena keberhasilan pendidikan di Indonesia hanya dan hanya jika para gurunya terus berdedikasi menyalakan semangat belajar siswa.

“Agar dapat menjawab tantangan di masa depan, guru diharapkan bisa mengedepankan karakter pelajar pancasila. Saya mengapresiasi antusiasme semua pihak dalam mengimplementasikan TIK dalam pembelajaran, ini mencerminkan semangat merdeka belajar yang sejati,” katanya.

Ia juga mengapresiasi kepada para pemimpin balai, dinas pendidikan, dan kepala daerah yang telah mendukung berbagai kegiatan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di sekolah dan daerah masing-masing.

Lomba KIHAJAR STEM 2021 merupakan wadah eksplorasi peserta didik di satuan pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK/ sederajat dan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, penyelesaian masalah atau proyek berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Math) dengan memanfaatkan TIK. Pelaksanaan KIHAJAR STEM 2021 mengangkat tema “Serentak Bergerak Mewujudkan Merdeka Belajar”.

KIHAJAR STEM 2021 telah berlangsung berhasil diikuti 10.038 tim. Sebanyak 7.530 tim lolos pada tahap dasar, dan kemudian 1.889 lolos pada tahap menengah. Akhirnya, sebanyak 388 tim lolos mengikuti tahap final.

Terdapat 20 pemenang KIHAJAR STEM dengan masing-masing lima pemenang per jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. Juara Umum SD diraih SD Unggulan Al-Ya`Lu Jawa Timur, Juara Umum SMP diraih SMP Labschool Kebayoran DKI Jakarta, Juara Umum SMA diraih SMAN 2 Bandar Lampung, dan Juara Umum SMK diraih SMKN 26 Jakarta.

Selain itu, Pusdatin juga menggelar Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK), yaitu program peningkatan kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja yang ditetapkan UNESCO. Guru-guru peserta PembaTIK berkesempatan menjadi Duta Rumah Belajar, yaitu agen Pusdatin Kemendikbudristek untuk menyosialisasikan pendayagunaan TIK ke dalam pembelajaran.

PembaTIK 2021 diikuti 80.000 guru hingga terseleksi 1.020 guru per provinsi yang mengikuti tahap menengah. Setelahnya, berhasil ditetapkan 34 guru terbaik dari 34 provinsi sebagai Duta Rumah Belajar 2021.


Baca juga: 338 tim ikuti final "KIHAJAR" STEM 2021

Baca juga: Nadiem luncurkan program KIHAJAR beri ruang kemerdekaan proses belajar

Baca juga: Kemendikbud selenggarakan Anugerah Kihajar 2020

Pewarta: Indriani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021