London (ANTARA News/AFP) - Pangeran Charles, Rabu (20/4), menjadi putra mahkota terlama dalam sejarah Inggris, setelah menunggu selama 59 tahun, dua bulan dan 14 hari untuk mewarisi takhta dari Ratu Elizabeth II.
Hanya beberapa hari sebelum putra tertuanya, Pangeran William, menikahi kekasihnya sejak dari universitas, Kate Middleton, Charles telah mengambil-alih rekor yang pernah dipegang oleh kakek buyutnya, Raja Edward VII, demikian laporan kantor berita Prancis, AFP.
Pangeran Charles menjadi putra mahkota ketika ibunya, Putri Elizabeth, mewarisi takhta dan menjadi ratu pada 6 Februari 1952, katanya.
Sementara itu Edward VII dilahirkan sebagai calon pewaris takhta pada 9 November 1841, ketika ibunya, Ratu Victoria, sudah memakai mahkota.
Saat ia mengambil-alih posisi sebagai raja ketika Ratu Victoria meninggal pada 22 Januari 1901, ia telah menjadi putra mahkota selama 59 tahun, dua bulan dan 13 hari --tonggak sejarah yang dilewati oleh Pangeran Charles pada Rabu.
Charles (62) baru berusia tiga tahun ketika ia menjadi calon pewaris takhta.
Hingga kini ia masih menanti untuk menjadi raja. Ratu Elizabeth merayakan ulang tahun ke-85 pada Kamis, sementara ibunya hidup sampai usia 101 tahun.
Calon pewaris takhta berikutnya, putra Charles, berada di urutan berikutnya sebagai pewaris. Hak William tak bisa digantikan oleh kelahiran anak lain, kata AFP.
Sebagai putra tertua Charles, William --yang dijadwalkan menikah pada 29 April-- berada pada urutan berikutnya sebagai pewaris takhta.
Wakil Perdana Menteri Nick Clegg, yang bertanggung jawab atas pembaruan undang-undang dasar, pada Sabtu (16/4) mengatakan ia sedang meneliti kemungkinan mengubah peraturan mengenai pewaris takhta.
Ia menyatakan ia ia ingin setiap anak perempuan yang lahir dari Pangeran William dan mempelai perempuannya tak bisa digantikan oleh adik lelakinya.
Perubahan peraturan akan memerlukan persetujuan dari seluruh 16 negara yang berada di bawah perwalian, tempat raja Inggris menjadi kepala negara seperti Kanada, Australia dan Jamaika. Perundingan sedang berlangsung.(*)
(Uu.C003/B002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011