Jakarta (ANTARA) - Dengan semangat baru dan optimisme yang meningkat dikarenakan keadaan yang diharapkan terus bangkit dan membaik, Sapto Djojokartiko menghadirkan koleksi akhir tahun yang bertemakan “holiday spirit”.
Lahirnya koleksi ini menandai sebuah periode baru yang diharapkan dapat terus meningkatkan optimisme dan juga semangat untuk mulai kembali membangun dan mengejar beberapa hal yang sempat tertunda sebelumnya.
Akhir tahun selalu identik dengan perayaan Natal, tahun baru dan juga menyambut perayaan Imlek. Waktu yang lekat dengan berbagai macam selebrasi yang selalu dinanti dan dimaknai dengan berkumpul bersama keluarga dan acara-acara lainnya.
Koleksi kolaborasi eksklusif dengan PT. LG Electronics Indonesia terdiri dari 30 tampilan tatanan busana yang diproduksi secara terbatas.
Baca juga: Sapto Djojokartiko gandeng Raline Shah untuk scarf
Baca juga: Lima perancang buat busana terinspirasi es krim
Melalui desain yang tak lepas dari rancangan khas dari sang desainer, keseluruhan koleksi ini mengusung banyak detail subtil yang dapat dipadupadankan untuk berbusana di saat liburan, menghadiri acara keluarga maupun untuk aktivitas sehari-hari seperti bekerja.
Potongan busana berbentuk i-line serta a-line dengan detail puff dan oversize cutting yang merupakan ciri khas Sapto Djojokartiko juga kembali dihadirkan pada koleksi ini. Dengan memamerkan campuran dari berbagai jenis kain pilihan dan detail unik yang dikemas dalam nuansa warna semolina (nude), artichoke (hijau), cerulean (biru) dan celosia (terracotta).
Adapun motif sulaman yang diadaptasikan di dalam koleksi ini juga terinspirasi dari motif-motif tradisional Indonesia yang kerap muncul di beberapa koleksi Sapto Djojokartiko sebelumnya yaitu motif modang, tirto tedjo, arnit, sempur, yayi, kotak dan sangkar.
Ragam motif tersebut dipilih karena memiliki ciri khas unik yang sangat Indonesia namun disaat yang sama juga memberi kesan modern yang anggun.
“Ide yang datang dalam menyambut semarak akhir tahun ini adalah ide-ide yang sudah lama ada di benak saya menunggu untuk disalurkan. Saya rasa momen ini tepat untuk merayakan kembalinya semangat untuk berkarya dan juga optimisme yang terbangun dengan membaiknya keadaan di luar, tentunya tanpa melupakan bahwa pendemi belum benar-benar usai, " tutur Sapto dikutip dari keterangan resmi, Minggu.
Sapto mengatakan, dia merasakan banyaknya berkat yang hadir dari sekedar kata-kata semangat dari orang sekitar maupun cerita mengenai kembalinya semangat dalam merealisasikan rencana-rencana yang tertunda.
Mendengar kisah-kisah inspiratif tersebut, dia merasa terinspirasi dan bersemangat untuk kembali bersemangat dalam berkarya dan menemani pelanggan berbusana dalam merayakan momen-momen spesial mereka di akhir tahun.
Baca juga: Pandangan Dian Sastro dan Sejauh Mata Memandang tentang "fast fashion"
Baca juga: Ali Charisma lelang 1000 karya untuk seragam anak-anak di Bulukumba
Baca juga: Adaptasi digital tantangan industri kreatif termasuk fesyen muslim
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021