Cirebon (ANTARA News) - Tarli (38) yang diduga maling ayam ditemukan tewas mengenaskan dengan sejumlah luka benda tajam di tengah sawah di Desa Kudukeras, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Minggu pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
Di samping mayat korban warga Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon itu ditemukan karung putih yang berisi seekor ayam jantan, sebuah sepeda kumbang, dan sebilah samurai tanpa gagang sehingga diduga benda itu berhubungan dengan kematian korban.
Tidak ada satupun warga yang berani buka mulut mengenai sebab-sebab kematian korban, namun polisi sudah mendapatkan petunjuk tentang barang-barang yang ada di samping mayat korban.
Ayam dan sepeda kumbang, diduga hasil pencurian di rumah kosong milik, Sudarto (40), yang merupakan warga Desa Paku Sambeng atau sekitar dua kilometer dari lokasi mayat korban ditemukan. Dari hasil pengembangan, akhirnya petugas menemukan sejumlah nama yang diperkirakan mengetahui kasus kekerasan itu.
Informasi dihimpun ANTARA, korban ditemukan tewas dengan keadaan luka robek akibat benda tajam pada bagian, leher, kaki, bibir, dan anggota tubuh lainnya. Kuat dugaan korban dihakimi dengan menggunakan senjata tajam dan benda tumpul.
"Kami mendapatkan laporan dari warga terkait temuan mayat di tengah sawah. Setelah kami selidiki ternyata barang bukti berupa sepeda dan seekor ayam itu milik Sudarto warga tetangga Desa. Karenanya, kami menduga korban tewas di hakimi masa karena ketahuan mencuri," kata Kapolsek Babakan, AKP Sumarko.
Menurut Sumarko, pihaknya masih kesulitan dalam mencari para pelaku yang menghakimi korban karena warga di sekitar TKP mengaku tidak mengetahui peristiwa itu.
"Kami sudah meminta keterangan dari pemilik sepeda dan ayam tersebut. Dan hasil penyidikan sudah menemukan beberapa orang yang diduga mengetahui aksi kekerasan itu,` katanya.
Lebih lanjut Sumarko menegaskan, dari catatan kepolisian, ternyata korban merupakan residivis pencurian pada awal tahun 2008.
"Harus ada yang bertanggung jawab atas kematian korban. Kendati ini baru dugaan awal, kami akan terus mengungkap kasus ini hingga para pelakunya diketahui," tegasnya.
Sementara itu, Yana (30), salah seorang adik kandung korban, yang ditemui saat hendak membawa pulang jenazah Tari di kamar mayat RS Gunung Jati mengaku belum mengetahui penyebab kematian kakaknya itu.
"Jika memang kakak saya mencuri mengapa mesti harus dibunuh, apalagi hanya ayam dan sepeda. Saya minta polisi bisa menghukum orang yang membunuh kakak saya itu," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Gak sepantasnya dihukum mati
Polisi kudu mengusut tuntas
Buat si pencuri kl km mencuri buat menghidupi keluargamu, q doakan masuk sorga
Tp klo buat foya foya ya udah di neraka aja
Salam
Bagaimana dengan koruptor yang jutaan bahkan mungkin milyaran, seperti apa hukuman yang pantas agar tegak rasa keadilan....?
krn koruptor tu lbih hina dr pd anjing,,,
mudah2n ada para koruptor yg bc psn ku ini.