Bogor (ANTARA News) - Empat orang tewas dan empat lainnya menderita luka-luka akibat tertimbun tanah longsor di lokasi penambangan emas di Blok Cihideung - Cipangaur RT1/RW11 Desa Cintamanik Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Delapan orang tersebut merupakan "garundil" penambang emas di lokasi penambangan yang berada di kawasan Perhutani, Kecamatan Cigudeg.
Menurut Sekretaris Camat Cigudeg Adi Henryana, peristiwa longsor terjadi Selasa malam sekitar pukul 23.45 WIB. Mereka terjebak longsor ketika sedang berteduh di lokasi galian penambangan emas.
"Malam itu hujan lebat, mereka berteduh di sekitar galian, tiba-tiba terjadi longsor, empat orang tertimbun langsung tewas di tempat dan empat orang lainnya berhasil diselamatkan," katanya saat ditemui di Kantor Kecamatan Cigudeg, Rabu.
Penambang yang tewas disebutkan masing-masing Uki (38) warga Kampung Rengganis RT 01/RW07, Memed (30) warga Kampung Cipangaur RT08/RW11, Dede (20) warga Kampung Cipangaur RT4/RW11, dan Astari (34) warga Kampung Cipanguar RT03/RW11.
Sementara korban luka, yakni, Sair (45) warga kampung Cipanguar RT03/RW11, Kudil (35) warga kampung Cipangaur RT03/RW11, Handi (30) warga kampung Cipangaur RT03/RW11 dan Ana (45) warga Kampung Rengganis RT01/RW03.
"Empat korban meninggal telah dimakamkan tadi pagi, sedangkan empat orang yang luka-luka, sudah dievakuasi, dua orang diantaranya saat ini tengah dirawat di Puskesmas Cigudeg," kata Adi.
Adi menuturkan kejadian itu murni bencana karena kelabilan tanah di lokasi penggalian. "Murni bencana alam, karena tanah labil," kata Adi.
Menurut Handi, salah seroang korban selamat, peristiwa tersebut terjadi saat mereka berteduh di sekitar galian setelah selesai mencari emas di lubang galian tersebut.
Saat itu, kata Handi, hujan lebat mengguyur tempat mereka berteduh di sekitar galian. Tiba-tiba, tanah tempat mereka berteduh ambruk dan mereka pun tertimbun. "Tanahnya tiba-tiba longsor, saat itu kami sedang berteduh dekat lobang galian," katanya.
Handi mengatakan, mereka berhasil ditolong penggali lainnya yang berada di sekitar lokasi galian. Evakuasi dilakukan bersama-sama warga, seluruh korban berhasil dikeluarkan dari timbunan tanah hingga pukul 03.00 WIB.
Akibat peristiwa tersebut, Handi mengalami cidera lengan kanan dan lutut kanan yang tertimbun tanah dan batu-batuan.
Handi mengaku nekat bekerja sebagai penggali emas karena terdesak kebutuhan hidup. Bapak satu orang anak ini mengaku sudah dua bulan bekerja menggali emas di kawasan tersebut.
"Baru dua bulan, setiap minggu dua kali menggali. Sekali gali bisa dapat Rp500 ribu. Emas yang terkumpul dijual di pasar Cigudeg, hasilnya dibagi dua dengan pemilik lahan," katanya.
(KR-LR/A033/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011