Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah tokoh mengaku merasa kehilangan dengan meninggalnya musikus senior Franky Sahilatua (57), seniman yang juga dikenal sebagai aktivis.
"Sahabat Franky adalah seniman pejuang yang lurus. Kita semua sangat kehilangan dia," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf saat dihubungi melalui telepon dari Jakarta, Rabu.
Gus Ipul, demikian mantan Sekjen PKB itu akrab disapa, ketika menjabat Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal kerap mengajak Franky dalam kunjungannya ke daerah-daerah tertinggal di Indonesia.
Menurut Gus Ipul, ketika bertemu Franky dua pekan lalu, ia mengundang Franky untuk tampil di pameran lukisan tahunan di Balai Pemuda Surabaya yang digelar 1 Mei mendatang.
"Ternyata Bung Franky lebih dulu dipanggil Allah," kata mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor tersebut.
Aktivis demokrasi Harris Rusly Moti pun menyatakan hal senada. Menurutnya, Franky adalah seniman pejuang, yang dalam karir bermusiknya telah meninggalkan aspek seni sebagai komoditas.
"Om Franky telah menempatkan seni sebagai alat dan cara untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa," katanya.
Bahkan, lanjut mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik itu, Franky tidak hanya berjuang lewat karya seni, namun juga terjun langsung ke lapangan.
Berbagai ungkapan kehilangan terhadap meninggalnya Franky dari para tokoh juga tersebar di situs jejaring sosial Twitter.
Mereka antara lain Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, politisi PKB Lily Wahid, dan Pengasuh Pesantren Tebu Ireng Jombang KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah).
Lily Wahid, misalnya, dalam akunnya menyebutkan bahwa bakti dan cinta Franky terhadap Tanah Air sangat nyata.
Ia berharap semangat juang Franky menginspirasi semua kalangan, khususnya generasi muda, untuk teguh dan tegar menyuarakan hati rakyat yang termarjinalkan.
Franky Sahilatua meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama empat hari di Rumah Sakit Medika Permata Hijau Jakarta, Rabu, sekitar pukul 15.15 WIB.
Musikus bernama lengkap Franky Hubert Sahilatua itu sebelumnya sempat pula menjalani pengobatan di General Hospital Singapura karena penyakit kanker sumsum tulang belakang yang dideritanya.
(S024/I007/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011