Penghargaan ini juga diharapkan dapat dijadikan motivasi kepada para eksportir..
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan mengganjar penghargaan Primaniyarta 2021 kepada para eksportir nasional berprestasi yang dinilai berjasa dalam meningkatkan nilai ekspor Republik Indonesia.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia berhasil mencatatkan surplus nilai neraca perdagangan tertinggi sepanjang sejarah yaitu sebesar 30,81 miliar dolar AS pada periode Januari-Oktober 2021.
“Hal ini membanggakan. Para pelaku usaha diharapkan dapat terus menjaga kinerja ekspor serta meningkatkan baik volume maupun nilai ekspor ke lebih banyak negara tujuan ekspor," kata Wamendag Jerry Sambuaga lewat keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu.
Penghargaan itu diserahkan kepada 13 eksportir penerima Primaniyarta 2021 oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.
Baca juga: Kemendag: ekspor-impor jadi penopang pertumbuhan ekonomi 2022
Diketahui, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga telah memberikan penghargaan kepada tujuh eksportir perwakilan tiap kategori pada acara pembukaan Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021.
Wamendag menjelaskan, Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah untuk para eksportir berprestasi dalam meningkatkan nilai ekspornya secara berkesinambungan. Artinya, produk semakin diterima dan mendapatkan akses secara berkelanjutan ke pasar mancanegara.
“Saya ucapkan selamat atas pencapaian penerima penghargaan. Mari bersama kita menjaga momentum ini untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor nonmigas Indonesia," tutur Wamendag.
Performa ekspor Indonesia, lanjut Wamendag, juga sudah mulai pulih dan peluang ekspor ke dunia pun terbuka.
Baca juga: Luhut ungkap upaya tingkatkan kinerja ekspor impor di tengah pandemi
"Hal ini patut dimanfaatkan eksportir Indonesia, termasuk para penerima penghargaan Primaniyarta tahun 2021. Selain itu, para eksportir juga diharapkan dapat memanfaatkan perjanjian perdagangan secara maksimal," tambahnya.
Wamendag juga memberikan apresiasi kepada para tim evaluasi dan tim juri atas kerja kerasnya untuk mengidentifikasi para eksportir yang tidak hanya berprestasi tetapi juga memiliki kisah inspiratif serta berdampak sosial dalam kegiatan usahanya.
"Melalui kegiatan ini, kita bersama-sama menciptakan ekosistem yang sehat untuk ekspor ke depan sehingga bangsa Indonesia bisa bertransformasi menjadi bangsa yang dapat mengekspor tidak hanya produk mentah tetapi juga produk bahan jadi," imbuh Wamendag.
Baca juga: Mendag: pemenang Good Design Indonesia 2021 jadi pilar ekspor RI
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menuturkan, penghargaan ini merupakan apresiasi untuk para eksportir yang bertahan serta tetap semangat dalam meningkatkan nilai dan kinerja ekspor di tengah pandemi COVID-19.
Penghargaan ini juga bertujuan mendorong pertumbuhan jumlah pelaku ekspor tangguh dan berdaya saing, sekaligus memberikan inspirasi dan motivasi bagi pelaku ekspor lainnya.
"Penghargaan ini juga diharapkan dapat dijadikan motivasi kepada para eksportir yang berprestasi dalam mengembangkan dan meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia," ujar Didi.
Penghargaan Primaniyarta pertama kali diselenggarakan pada 1992. Pada penyelenggaraan ke-23 tahun ini, terdapat tujuh kategori yaitu Eksportir Pembangun Merek Global, Eksportir Pelopor Pasar Non Tradisional, Eksportir Pelopor Produk Baru, Eksportir Produk Berkelanjutan, Eksportir Teknologi Tinggi, Eksportir Digital Marketing, dan Eksportir Muda.
Baca juga: Surplus perdagangan Indonesia ke Swiss capai 1,13 miliar dolar AS
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021