Surabaya (ANTARA News) - Ratusan rumah di lima desa --Desa Kemiri, Sudji, Panti, Gelagah Wero dan Pakis-- wilayah Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur, roboh diterjang banjir pada Senin (2/1) dinihari, dan banyak korban belum ditemukan. "Masih banyak korban yang belum ditemukan, dan mereka diduga tertimbun lumpur," kata Kapolsek Panti Jember, AKP Soejatmiarto, yang dihubungi ANTARA dari Surabaya, Senin. Sejauh ini, ada 24 korban yang ditemukan tewas akibat banjir bandang tersebut, dan masyarakat dibantu aparat keamanan maupun Tim SAR (Search and Rescue) berupaya menemukan korban lainnya. Soejatmiarto mengatakan, di satu desa saja jumlah rumah yang hancur sekitar 100 unit, selain itu bencana banjir bandang yang menerjang kawasan Panti juga merobohkan Pasar Bunut, satu pondok pesantren dan sejumlah sekolah. Mayoritas korban tewas terbawa arus banjir dan tertimbun lumpur yang menerjang rumah penduduk menyusul meluapnya Sungai Kaliputih setelah hujan deras melanda. Sementara itu, Badan Meteorologi dan Geofika (BMG) Maritim Tanjung Perak Surabaya mencatat, curah hujan di lokasi bencana sekitar 120 mm atau berada di atas batas normal akibat dampak dari badai siklon tropis Australia. Kondisi ini, menurut catatan BMG, akan melanda seluruh kota Jawa Timur dalam kurun waktu dua hingga tiga hari mendatang. AKBP Soejatmiarto mengatakan, kondisi cuaca di Jember hingga Senin siang masih mendung, dan jika hujan lebat kembali melanda, maka bisa dipastikan banjir akan lebih parah. Para pengungsi sangat mengharapkan uluran tangan aparat terkait dalam memasok persediaan makanan dan tenda penampung serta obat-obatan. Ribuan warga yang menjadi korban banjir itu kini mengungsi ke lokasi yang lebih aman guna menghindari hujan susulan. "Tim SAR sekarang ini juga masih melakukan pencarian terhadap korban yang diduga masih tertimbun lumpur akibat tanah longsor," demikian Soejatmiarto. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006