Kaget saja menemukan ada benda bersejarah seperti itu. Tiba-tiba cangkul langsung membentur benda keras, dan benda itu ditemukan

Blitar (ANTARA News) - Warga Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dikejutkan dengan temuan batu yang diduga prasasti kuno peninggalan kerajaan Majapahit.

Informasi yang dihimpun, Rabu, batu itu ditemukan oleh dua warga yaitu Sapuan (45) dan Mupit (50). Keduanya saat itu sedang menggali tanah untuk keperluan "septic tank" di samping rumah Mupit.

Di kedalaman tiga meter, cangkul yang dibuat untuk menggali jamban itu oleh Sapuan tiba-tiba mengenai benda keras. Setelah dilihat, ternyata benda keras itu berupa batu, mirip seperti arca dan ada tulisan prasastinya (Jawa kuno).

Sapuan, ditemui di rumahnya mengaku, terkejut dengan temuan benda yang diduga bersejarah itu. Ia tidak menyangka, di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi buang hajat itu ada prasasti.

"Kaget saja menemukan ada benda bersejarah seperti itu. Tiba-tiba cangkul langsung membentur benda keras, dan benda itu ditemukan," ucapnya, masih tidak percaya.

Penemuan itu sontak membuat warga di sekitar rumah Mupit berkerumum. Mereka ingin melihat langsung temuan benda yang diduga peninggalan zaman Majapahit itu.

Mupit, pemilik rumah mengatakan, di Kecamatan Nglegok memang banyak ditemukan benda bersejarah. Walaupun begitu, ia tetap mengaku terkejut dengan penemuan batu itu di halaman rumahnya.

Benda itu kini disimpan rapi di dalam rumah. Ia sudah melaporkan temuan itu ke pemerintah daerah dan kepolisian. Ia juga khawatir, hal itu memicu pencurian, karena benda itu dinilai berharga.

Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Blitar, Wiyakto mengaku, sudah mendengar kabar tentang penemuan prasasti tersebut. Pihaknya berencana mengundang tim BP3 Trowulan, Mojokerto untuk meneliti benda tersebut.

"Kami sudah agendakan untuk mengundang tim BP3 Trowulan untuk kejelasan benda tersebut. Jika benar peninggalan zaman Majapahit, harus diamankan," kata Wiyakto.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011