Semarang (ANTARA News) - Tim pemindai lembar jawab Ujian Nasional (UN) 2011 Universitas Negeri Semarang masih menemukan peserta UN yang salah mengisi kolom nama dan kode soal.
"Kesalahan pengisian kolom nama dan kode soal ini bisa mengakibatkan lembar jawab tidak bisa dipindai," kata Penanggung Jawab Pemindaian UN 2011 Jateng, Fathur Rokhman, di Semarang.
Ia menjelaskan, kesalahan semacam ini ditemukan juga pada pemindaian UN tahun lalu yang dimungkinkan karena peserta UN kurang teliti dalam mengisi kolom biodata maupun kode soal.
Kesalahan itu, kata dia, sebenarnya tidak substantif, namun kalau dibiarkan akan menyebabkan peserta UN rugi akibat lembar jawab mereka tidak bisa dipindai dan tidak mendapat nilai.
"Karena itu, kami perbaiki dengan menghitamkan kolom biodata maupun kode soal yang benar, tanpa mengubah isi jawaban pada lembar jawab," kata Pembantu Rektor IV Unnes tersebut.
Ia menjamin tim pemindai UN akan melakukan tugas pemindaian lembar jawab UN dengan sebaik-baiknya dan tidak akan melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan peserta UN.
Ditanya jumlah lembar jawab yang salah penulisan kolom nama dan kode soal itu, ia menyebutkan jumlahnya tidak banyak, kurang dari satu persen dari keseluruhan lembar jawab yang dipindai.
Menurut dia, pemindaian sebenarnya bisa berlangsung dengan cepat, namun proses yang memakan waktu lama justru saat pengecekan berkas lembar jawab yang dikirim dari panitia rayon.
"Begitu berkas masuk, kami harus mengecek kesesuaiannya dengan berita acara, seperti jumlah lembar jawab. Apakah jumlah lembar jawab yang dikirim jumlahnya telah sesuai," katanya.
Ia menjelaskan, pernah ada kejadian lembar jawab tertinggal di kelas dan tidak terbawa ke Unnes yang disebabkan kelalaian pengawas ujian, karena itu pengecekan harus dilakukan dengan cermat.
"Pernah ada kejadian semacam itu, lembar jawab tertinggal. Karena itu, kami mengimbau pengawas ruang ujian untuk lebih teliti dan mengecek kembali jumlah lembar jawab sebelum disegel," katanya.
Dalam proses pemindaian lembar jawab UN itu, Unnes mengerahkan 18 alat pemindai, tiga di antaranya cadangan untuk mengoptimalkan tugas pemindaian lembar jawab UN SMA/MA/SMK di Jateng.
Setiap alat pemindai, kata dia, memiliki kemampuan memindai sebanyak 30 lembar jawab dalam waktu satu menit sehingga diharapkan proses pemindaian bisa dilakukan dengan cepat.
"Jumlah keseluruhan tenaga pemberkasan dan pemindaian lembar jawab yang kami kerahkan sebanyak 350 orang, termasuk dari kalangan mahasiswa dan staf karyawan Unnes," kata Fathur Rokhman.(*)
(U.KR-ZLS/I007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011