London (ANTARA News) - Arsenal akan semakin memanaskan perseteruan dengan Manchester United (MU) ketika dua klub papan atas itu akan saling berhadapan di pertandingan Liga Utama Inggris, Selasa (Rabu WIB). Kartu merah, ganjalan-ganjalan keras menjurus kasar telah mewarnai pertandingan dalam beberapa kali bertemuan terakhir kedua tim itu. Arsenal akan bertanding dengan harapan yang hampir pasti sudah hilang untuk bisa merebut gelar juara dari tangan Chelsea karena kompetisi hanya tinggal empat bulan lagi. Hasil mengecewakan setelah ditahan imbang 0-0 oleh Aston Villa pada pertandingan Sabtu, hampir saja memperpanjang rekor kekalahan menjadi tujuh kali dalam 19 pertandingan, setelah sebelumnya juga dipermalukan Portsmouth 0-4. Menghadapi MU yang hanya berselang tiga hari setelah ditahan imbang Aston Villa, pelatih Arsene Wenger kemungkinan akan mengandalkan trio Robert Pires, Jose Antonio Reyes dan Dennis Bergkamp yang sebelumnya lebih banyak menjadi pemain pengganti. Sementara MU yang sudah tersingkir dari persaingan di Liga Champions, dipastikan berada dalam kondisi lebih baik dibanding Arsenal karena akan lebih berkonsentrasi di liga domestik. MU yang masih menempel Chelsea di urutan kedua klasemen, juga akan bertanding dengan modal rasa percaya diri lebih tinggi, setelah sebelumnya menang telak 4-1 atas Bolton Wanderers. Kemenangan tersebut sekaligus sebagai kado ulang tahun ke-64 pelatih Alex Ferguson, demikian laporan Reuters dari London. Wayne Rooney, penyerang yang sering menyusahkan Arsenal, sejak pemain penyerang tim nasional itu masih berusia 16 tahun saat membela Everton, kembali akan menjadi andalan MU untuk membalas kekalahan atas Arsenal di final Piala FA, Mei lalu. Ketika itu, pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Millenium Cardiff, MU lebih menguasai pertandingan, tapi mereka tetap tidak mampu menjebol gawang Arsenal yang tampil tanpa penyerang Thierry Henry yang cedera. Sampai 120 menit pertandingan, MU tetap belum bisa keluar dari kebuntuan dan malah akhirnya kalah melalui adu penalti. Rooney akhir-akhir ini berada dalam kondisi terbaik, demikian juga dengan pemain sayap Cristiano Ronaldo asal Portugal yang menyumbang dua gol ke gawang Bolton. Penyerang asal Belanda, Ruud van Nistelrooy juga kembali dipercaya oleh Ferguson, meski ia hanya tampil sebagai pemain pengganti saat menghadapi Bolton. Ketiga pemain itulah yang selalu menjadi tumpuan MU bila berhadapan dengan Arsenal dalam beberapa tahun terakhir. Kemenangan mengesankan Ronaldo mencetak gol hanya dalam waktu empat menit ketika MU bangkit dari kekalahan untuk mengalahkan tuan rumah Arsenal 4-2 di Highbury di pertandingan tahun lalu. Sementara pada pertandingan terakhir di Old Trafford, Rooney menyumbang satu gol dan dijatuhkan oleh lawan untuk mendapatkan tendangan penalti yang kemudian dilakukan oleh van Nistelrooy ketika MU mengalahkan Arsenal 2-0. Kemenangan MU tersebut sekaligus mengakhiri kejayaan Arsenal yang sebelumnya tidak terkalahkan dalam 49 pertandingan. Sejak itulah, atmosfer perseteruan antara kedua tim semakin meningkat dan puncaknya adalah pada peristiwa "Battle in the Buffet" yaitu bentrokan yang diwarnai pelemparan potongan pizza yang diarahkan kepada para pemain MU saat menuju ruang ganti. Jika dilihat kebelakang, kedua klub memang dikenal memyimpan sejarah dendam kesumat dan salah satu peristiwa yang menandai kondisi itu terjadi pada pertemuan September 2003 yang berakhir imbang 0-0. Ketika itu, para pemain Arsenal menuduh van Nistelrooy bersandiwara dengan pura-pura kena tendang Patrick Vieira yang menghasilkan kartu merah untuk kapten Arsenal asal Perancis itu. Van Nistelrooy pada pertandingan itu kehilangan kesempatan mencetak gol melalui titik penalti pada menit-menit terakhir dan kemudian "dikeroyok" oleh para pemain Arsenal ketika terjadi keributan antara kedua tim. Akibatnya, Arsenal tidak hanya harus menerima kenyataan empat pemain Arsenal mereka mendapat skorsing, tetapi juga didenda. Pada pertandingan Rabu WIB mendatang, tentunya tidak ada satupun yang berharap akan terjadi kejadian serupa karena dua tokoh yang berada di tengah kekisruhan itu sekarang sudah pindah klub. Vieira sejak Juli lalu pindah ke Juventus, sementara mantan kapten MU Roy Keane memilih hengkang ke Celtic sejak tiga minggu lalu. ()*)
Copyright © ANTARA 2006