London (ANTARA News/AFP) - Euro, mata uang tunggal Eropa naik terhadap dolar Amerika Serikat pada Selasa waktu setempat, setelah data menunjukkan tekanan inflasi meningkat di seluruh zona euro karena ekonomi terus membuat kemajuan.

Dealer mengatakan pasar masih datang untuk berdamai dengan penurunan prospek utang AS pada Senin oleh Standard & Poor`s, langkah pertama yang pernah dilakukan pada Amerika Serikat, dan disertai oleh peringatan sebuah penurunan peringkat pada 2013 jika Washington terbukti tidak dapat menstabilkan keuangan publik.
 
Mereka mengatakan bahwa sementara zona euro memiliki masalah utang, tindakan S&P menunjukkan bahwa AS tidak sendirian dan bahwa semua negara-negara Barat perlu serius melihat keuangan mereka.

"Meskipun AS memiliki ekonomi terbesar di dunia dan ekonomi paling terdiversifikasi seperti halnya sebagai mata uang cadangan dunia, dia juga merupakan peminjam neto yang sangat besar pada
pasar modal internasional," kata kelompok riset Capital Economics.

AS adalah "bukan pemberi pinjaman neto seperti Jepang yang bisa menarik dari `kolam besar` tabungan dalam negeri untuk membiayai defisit fiskal pemerintahnya," katanya.

Euro naik menjadi 1,4307 dolar di perdagangan London akhir Selasa dari 1,4236 dolar di New York pada akhir Senin, sementara dollar jatuh ke 82,43 yen dari 82,66 yen.

Sementara emas mencapai rekor tertinggi baru mendekati 1.500 dolar AS per troy ons karena investor memilih `safe haven` tradisional.

Dealer mengatakan tekanan biaya zona euro berada dalam fokus karena indikator pertumbuhan yang diawasi seksama menunjukkan tingkat inflasi untuk barang dan jasa zona euro menuju tertinggi sepanjang masa pada April.

Harga yang dibebankan oleh perusahaan-perusahaan yang disurvei menunjukkan "lompatan bulanan terbesar sejak tertinggi sepanjang waktu yang terlihat selama puncak harga minyak 2008," kata Chris Williamson, kepala ekonom peneliti Markit yang berbasis di London.

Jonathan Loynes pada Capital Economics mengatakan data zona euro untuk April mengkonfirmasi "bahwa kegiatan ekonomi di kawasan secara keseluruhan masih tahan menghadapi berlanjutnya masalah di sekelilingnya."

Penjualan obligasi oleh Spanyol, yang berjuang untuk mempertahankan kepalanya di atas air, dan Yunani yang diselamatkan tahun lalu oleh Uni Eropa dan IMF, adalah mixed (beragam).

Kathleen Brooks dari Forex.com mengatakan penjualan Yunani khususnya adalah "sebuah tindakan berisiko dari Athena (tapi) ... spekulasi terbayar".

"Euro masih cukup stabil setelah fakta bahwa lelang bukan sebuah bencana yang akan membantu menenangkan pasar lebih lanjut," kata Brooks.

Hasil atau tingkat pengembalian atas obligasi 10-tahun pemerintah Yunani bergeser sedikit menjadi 14,334 persen dari 14,405 persen pada Senin, namun kata para dealer itu hanya penyesuaian teknis.

"Ini hanya koreksi teknis dan tekanan tetap pada utang negara," kata Cyril Regnat dari rumah investasi Prancis, Natixis.

Di London pada Selasa malam, euro berpindah tangan pada 1,4307 dolar terhadap 1,4236 dolar di New York pada akhir Senin, di 117,93 yen (117,67), 0,8775 pound (0,8752) dan 1,2876 franc Swiss (1,2756).

Dolar berada pada 82,43 yen (82,66) dan 0,9000 franc Swiss (0,8961).

Pound berada pada 1,6305 dolar (1,6259).

Di London Bullion Market, harga emas ditutup sedikit lebih rendah pada 1.490,50 dolar AS per ons dari 1.493 dolar AS akhir Senin, ketika mencapai rekor tertinggi 1.497,90 dolar AS berkat statusnya sebagai investasi safe haven pada saat bermasalah.(*)

(Uu.A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011