Seluruh korban baik yang selamat maupun meninggal dunia sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan

Gianyar, Bali (ANTARA) - Tim SAR di Bali menemukan dua korban meninggal setelah melakukan evakuasi enam korban longsor saat ikut kegiatan rafting di Sungai Ayung, Gianyar, Kamis (25/11).

Pelaksana Penanggulangan Bencana BPBD Gianyar Ida Bagus Putu Suamba di Gianyar, Jumat, mengatakan akibat tanah longsor tersebut empat orang tertimbun. Tiga di antaranya berhasil dievakuasi, namun 2 orang dinyatakan meninggal dunia.

“Sudah proses penurunan mesin semprot berikut kelengkapannya. Karena medannya sangat ekstrem, jadi perlu berhati hati,” ujarnya.

Ada satu kelompok, 12 wisatawan, mau bermain rafting Kamis (25/11). Namun karena hujan lebat saat itu dan air sungai meluap sehingga membahayakan buat kegiatan itu, kemudian dibatalkan.

Baca juga: Korban longsor Desa Batubulan-Gianyar mendapat santunan pemerintah

Para wisatawan diminta naik dari titik keberangkatan Gangga Resort Sungai Ayung dan menuju mobil.

Saat para wisatawan naik terjadi longsor, sebanyak enam orang tertimbun longsor. Dimana 3 orang berhasil selamat dan 2 orang lainnya tewas di tempat, dan satu dalam pencarian.

Longsor itu terjadi di Banjar Bawean Melinggih Kelod, Desa Kedewatan, Kecamatan Payangan, Gianyar.

Namun naas bagi 4 orang wisatawan yang akan kembali naik ke angkutan rafting. Sebelum tiba di atas, malah terjadi tanah longsor dan menimbun mereka.

Sementara itu, Kepala Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar, Basarnas Bali, Gede Darmada, saat dimintai konfirmasi terpisah mengatakan, awal dalam rilistnya terdapat 6 orang yang rafting di Sungai Ayung, 3 orang dinyatakan selamat, 2 meninggal dunia dan 1 masih dalam pencarian.

Baca juga: "GEO-FUN Rafting 2021" janjikan keseruan sisir geopark Merangin

“Kemarin itu kami menerima laporan sekitar pukul 14.55 Wita, bahwa ada orang tertimpa longsor jumlahnya 6 orang di Desa Kedewatan, Gianyar,” ungkap Darmada, Jumat.

Dari keenam korban, Darmada menjelaskan, empat korban merupakan satu keluarga asal Banten, yakni Martin Indrawijaya (42) dan Fina Lianty (38) korban selamat merupakan suami istri.

​​​​​​Kemudian Julius Hans Wijaya merupakan anak , Martin dan Fina, meninggal dunia dan Marvel Wijaya masih dalam pencarian.

Baca juga: Wisata rafting di Kalbar masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia 2020

Sedangkan dua korban lainnya atas nama Nuryanti (36) ditemukan meninggal dunia dan satu korban lain yakni warga negara asing (WNA) asal Swedia, bernama Cleas Henry Jinback (55) dilaporkan selamat.

“Seluruh korban baik yang selamat maupun meninggal dunia sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan mereka langsung dibawa ke RSU Payangan,” terangnya.

​​​​Ia menambahkan beberapa unsur SAR gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian dan pertolongan di antaranya, Basarnas Bali, Dit SAR Sabhara Polda Bali, Polsek Payangan, BPBD Kabupaten Gianyar, TRC dan PMI Gianyar serta tim medis RSU Payangan, juga warga masyarakat.

Baca juga: Festival Rafting upaya tarik wisatawan minat khusus ke Sumbar

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021