"SDM adalah komponen yang terpenting, malah bukan teknologi yang terpenting. Teknologi itu cuma untuk membantu SDM. SDM adalah kunci awal dan akhir dari transformasi pendidikan Merdeka Belajar," kata Mendikbudristek Nadiem, ketika berbicara dalam acara di sebuah televisi nasional yangdipantau dari Jakarta, Jumat.
Nadiem menjelaskan beberapa inisiatif telah dilakukan untuk mendorong peningkatan kualitas SDM itu, seperti memastikan pimpinan dari sekolah-sekolah adalah yang memiliki visi untuk melakukan perubahan dan berinovasi yang ingin dicapai Program Guru Penggerak.
Selain itu, kata dia, terdapat pula Program Kampus Merdeka yang ingin menghapuskan sekat-sekat antara universitas dan industri serta di dalam internal kampus itu sendiri. Nadiem mengatakan bahwa Kampus Merdeka adalah perubahan paradigma yang sangat besar yang perlu terus didorong.
Menurut dia, kesempatan para mahasiswa untuk belajar di luar prodinya, baik di perusahaan, organisasi nirlaba maupun berbagai proyek riset itu, menjadi kampus bagi para mahasiswa itu selama satu semester.
"Kita memasuki era di mana partisipasi dari pihak swasta, pihak sosial itu adalah full dengan kampus-kampus kita sehingga kolaborasinya terjaga," ujarnya.
Selain itu, Kemendikbudristek juga tengah mendorong semakin banyak praktisi yang menjadi pengajar di dalam kampus dan dosen yang mencari pengalaman di luar kampus.
Nadiem mendorong semakin banyak para praktisi yang menjadi pengajar di kampus-kampus yang akan dimulai pada tahun depan.
Kemendikbudristek juga akan terus memperbesar skala dari Program Sekolah Penggerak, memperbanyak mahasiswa yang terlibat dalam Kampus Merdeka, memperbesar suplai kesempatan magang bersertifikat dan proyek studi independen dan cakupan Guru Penggerak.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021