Bogor (ANTARA News) - Swasta nasional menyatakan komitmen investasi senilai Rp1.350 triliun atau setara 150 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Komitmen tersebut disampaikan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Suryo Bambang Sulisto pada rapat kerja pemerintah dengan dunia usaha di Istana Bogor, Jakarta, Selasa, yang khusus membahas MP3EI.
Menurut Suryo, angka tersebut merupakan hasil inventarisasi dari komitmen yang disampaikan oleh berbagai asosiasi pengusaha yang bernaung di bawah KADIN, antara lain Apindo, Gapensi, Gaikindo, REI, Asosiasi Batu Bara, dan HIPMI.
"Dari catatan yang kami terima sementara ini, dengan ini menyatakan komitmen untuk melaksanakan investasi senilai Rp1.350 triliun atau kurang lebih besar 150 miliar dollar," ujarnya.
Suryo mengatakan, angka tersebut masih bisa meningkat lagi karena minat investasi dari perusahaan UKM yang meliputi lebih dari 90 persen jumlah pengusaha Indonesia belum terinventarisir.
Ia menjelaskan komitmen investasi senilai Rp1.350 triliun itu hanya meliputi proyek yang bernilai lebih dari Rp1 triliun yang sebagian besarnya adalah sektor pertanian dan pertambangan.
Komitmen investasi dari swasta, lanjut dia, bisa saja bertambah lagi apabila segala kendala dalam bidang birokrasi dan regulasi dapat diatasi sehingga semua rencana investasi dapat diimplementasikan tanpa hambatan.
"Dengan teratasinya berbagai hambatan yang datang dari regulasi maupun birokrasi, kami yakin dunia usaha akan mempunyai ruang gerak yang lebih leluasa dalam menjalankan roda usaha dan investasi sehingga mempunyai daya saing yang lebih baik," katanya.
Kondisi makro ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen pada 2010, menurut Suryo, juga menjadi salah satu faktor pendukung berkembangnya dunia usaha ke arah yang lebih baik.
Sementara itu, Menko Perekonomian Hatta Radjasa menyatakan total komitmen swasta untuk berinvestasi dalam MP3EI yang meliputi semua sektor termasuk sektor UMKM senilai Rp1.993 triliun yang akan dilaksanakan hingga 2014.
Sedangkan beberapa proyek prioritas yang segera dilaksanakan pada 2011 dan 2012 senilai Rp1.371 triliun yang terdiri atas proyek pertanian, pariwisata, infrastruktur, serta pertambangan dan energi.
(D013)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011