Havana (ANTARA News) - Partai Komunis Kuba menyetujui reformasi ekonomi, Senin dan memutuskan memilih pemimpin baru dalam kongres penting partai itu untuk merencanakan masa depan Kuba.
Lembaga politik tertinggi negara pulau Karibia itu memilih sekretaris-sekretaris pertama dan kedua bagi Komite Sentral dan Biro Politiknya, tetapi hasil-hasilnya tidak segera diumumkan.
Reformasi ini merupakan perubahan terbesar pada ekonomi gaya Sovyet Kuba dalam puluhan tahun dan bertujuan untuk menjamin masa depan sosialisme di salah satu dari negara-negara komunis terakhir dunia.
Persetujuan kongres itu telah diduga luas karena beberapa reformasi sudah dilakukan.
Perubahan-perubahan penting itu termasuk mengurangi pekerjaan pemerintah, mengurangi subsidi, mendorong prakarsa swasta dan mengurangi pengeluaran negara.
Kendatipun Presiden Raul Castro ingin mengurangi kekuasaan negara atas ekonomi, para delegasi menegaskan hal itu tidak seluruhnya disetujui. Mereka menyetujui satu rencana ekonomi dan masalah yang penting adalah alat-alat produksi tetap berada di tangan negara.
Dalam keputusan para pemimpin partai Presiden Raul Castro diperkirakan akan menggantikan abangnya Fidel Castro sebagai sekretaris pertama partai, tetapi jabatan-jabatan lainnya diduga kuat akan dipegang para pemimpin baru partai untuk menggantikan para pemimpin berusia lanjut.
Masalah kepemimpinan itu melatar belakangi reformasi-reformasi itu, sejak Raul Casto dalam pidatonya Sabtu mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan batas waktu masa jabatan bagi para pemimpin mendatang termasuk dirinya sendiri hanya dua kali masa jabatan lima tahun.
Setelah mengambil alih kekuasaan dalam revolusi tahun 1959 yang ia dipimpin, Fidel Casto (84) memerintah selama 49 tahun sebelum mengundurkan diri dari jabatan presiden tahun 2008. Raul Castro (79) adalah menteri pertahanan selama waktu tersebut dan kemudian menggantikan abangnya sebagai presiden.
Sejumlah pemimpin lainnya telah berusia 70 da 80 tahunan. Masalah usia hal penting karena Presiden Raul ingin menjamin kelangsungan sosialisme Kuba setelah mereka mundur.
Fidel Castro tidak hadir pada pembukaan kongres.Media asing tidak diizinkan meliput sidang Ahad itu, demikian Reuters.
(RN)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011