Doha (ANTARA News) - Amir Qatar, Sheikh Hamad Bin Khalifa Al-Thani, pada Senin bertemu dengan Ketua Dewan Transisi Nasional Libya Mustafa Abdul Jalil.

Kantor Berita Qatar seperti dilaporkan Xinhua-OANA mengatakan, kedua pemimpin membahas perkembangan-perkembangan terakhir di Libya, beberapa hari setelah amir mengatakan kepada emirat Teluk atas kesediaannya untuk mempersenjatai kelompok oposisi.

Qatar adalah negara Arab pertama yang akan mengakui kelompok oposisi Libya dan telah mengekspor dua pengiriman minyak dari Tobruk, gudang minyak utama di timur Libya.

Sheikh Al-Thani pada Kamis lalu selama kunjungan ke Amerika Serikat mengatakan, bahwa negaranya bersedia untuk memberikan senjata-senjata kepada oposisi Libya atas permintaan mereka.

Di Tripoli, pasukan pemimpin Libya Muammar Gaddafi pada Minggu terus melanjutkan membombardir para pemberontak di beberapa kota, termasuk kota timur Ajdabiyah dan kota barat Misrata.

Pasukan pro-Gaddafi pada Ahad menggempur daerah ujung timur Ajdabiyah, di mana ledakan-ledakan dan tembakan senjata mesin kembali terdengar.

Amerika Serikat dan sekutunya sudah mulai melakukan pencarian intens bagi negara yang bersedia menerima Muammar Gaddafi setelah pemimpin Libya itu dipaksa keluar dari kekuasaan oleh operasi militer yang dipimpin NATO, menurut laporan New York Times, Minggu.

Langkah itu dilakukan meskipun Gaddafi masih menunjukkan perlawanan dalam beberapa hari terakhir, dan menyatakan bahwa ia tidak berniat mengabulkan tuntutan dia meninggalkan negaranya.
(AK)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011