Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi cenderung bertahan, karena sebagian besar pelaku masih belum masuk pasar, akibat lesunya pasar regional.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik dua poin menjadi Rp8.670 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.672 per dolar.

Analis PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan di Jakarta, Selasa, mengatakan, pelaku pasar mulai membeli rupiah namun masih hati-hati karena pasar regional masih belum positif.

Pasar regional masih belum memberikan dukungan positif mengakibatkan pelaku pasar lokal lebih cenderung berdiam diri, katanya.

Pelaku pasar, menurut dia, masih menunggu laporan kinerja emiten pada kuartal pertama 2011 yang akan diumumkan pada awal bulan depan.

Selain itu juga mereka menunggu laporan data ekonomi Amerika Serikat yang juga akan diumumkan pada pekan depan, ujarnya.

Kondisi ini mengakibatkan pasar lesu belum ada kegiatan yang berarti, sehingga pergerakan rupiah di pasar masih dalam kisaran sempit.

Rupiah sebenarnya sejak pekan lalu cenderung stabil, karena masih berada pada posisi antara Rp8.660 hingga Rp8.670 per dolar.

Pada posisi itu, rupiah kadang mengalami kenaikan maupun penurunan dalam kisaran ketat yang menunjukkan bahwa pergerakan rupiah dijaga ketat oleh Bank Indonesia (BI), tuturnya.

BI, menurut dia, juga mempunyai kepentingan terhadap dolar yang dinilai saat ini mengalami penurunan cukup tajam dan perlu diangkat kembali.

"Kami optimis apabila BI tidak menahan pergerakan rupiah maka mata uang Indonesia akan dapat bergerak hingga mendekati level Rp8.600 per dolar," ucapnya.
(CS)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011