Angka realisasi investasi ini telah melampaui angka target tahun 2021 yaitu 127,20 persen, dari target yang telah ditetapkan RPJMA
Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh menyebutkan realisasi investasi di provinsi paling barat Indonesia itu mencapai Rp8,46 triliun sepanjang 2021.
Kepala DPMPTSP Aceh Marthunis di Banda Aceh, Jumat, mengatakan angka investasi tersebut melampaui target 2021, seperti yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) 2017-2022.
"Angka realisasi investasi ini telah melampaui angka target tahun 2021 yaitu 127,20 persen, dari target yang telah ditetapkan RPJMA untuk tahun 2021 sebesar Rp6,65 triliun," katanya.
Marthunis menjelaskan khusus triwulan III (Juli -September) 2021 realisasi investasi di daerah berjulukan Tanah Rencong itu sebesar Rp1,97 triliun, dengan serapan tenaga kerja mencapai 1.888 orang.
Nilai investasi itu, lanjut dia, merupakan hasil penghimpunan dari 948 Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang disampaikan 520 perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berkegiatan di Tanah Rencong.
“Baik yang masih dalam proses masa persiapan, masa konstruksi maupun masa produksi dengan jumlah proyek investasi seluruhnya sebanyak 884 proyek,” katanya.
Baca juga: Pemerintah Aceh buka investasi untuk Republik Ceko
Dari capaian triwulan III tersebut menyebabkan total realisasi kumulatif periode Januari-September 2021 nilai investasi Aceh mencapai sebesar Rp8,45 triliun, kata Marthunis.
Ia menambahkan dibandingkan pada tahun sebelumnya c-to-c, akumulasi realisasi investasi hingga triwulan III 2021 mengalami peningkatan sebesar 19,82 persen, dari angka Rp7,06 triliun pada triwulan III 2020 menjadi Rp8,45 triliun pada triwulan III 2021.
Sementara perkembangan secara kuartal lanjut dia, memang adanya penurunan sebesar 31,10 persen atau berkurang sebesar Rp889,08 miliar dari triwulan sebelumnya.
“Namun penurunan tersebut lebih dikarenakan oleh banyaknya perusahaan yang belum melakukan migrasi data dari OSS versi 1.1 ke OSS RBA,” katanya.
Menurut dia realisasi investasi pada triwulan III 2021 masih didominasi jenis investasi PMDN sebesar Rp1,78 triliun atau 90,78 persen, sedangkan investasi PMA hanya menyumbang sebesar Rp181,6 miliar atau 9,22 persen.
Baca juga: Sederhanakan regulasi, Aceh siap tarik investasi di Expo 2020 Dubai
Namun demikian, kata dia, bila dibandingkan dengan capaian realisasi PMA pada tahun sebelumnya, realisasi pada triwulan III 2021 mengalami peningkatan yang cukup positif sebesar Rp45,6 miliar atau tumbuh 33,53 persen, yaitu dari Rp136,1 miliar menjadi Rp181,7 miliar.
“Secara keseluruhan realisasi pada triwulan III ini, PMA telah memberikan tambahan kontribusi terhadap pencapaian target tahun 2021 sebesar 21,11 persen,” katanya.
Oleh karenanya, Pemerintah Aceh terus berupaya menggenjot kinerja realisasi investasi agar tumbuh semakin baik, melalui kolaborasi antara DPMPTSP provinsi dan kabupaten/kota dalam mengawal proses realisasi investasi di Aceh.
“Apalagi saat ini sejak awal tahun 2021 pemerintah pusat melalui Kementerian Investasi/BKPM juga telah memberikan dukungan dana fasilitasi penanaman modal yang dialokasikan secara khusus untuk memperkuat peranan pengendalian pelaksanaan penanaman modal sesuai kewenangan daerah masing-masing,” katanya.
Baca juga: Sandiaga: Investasi UEA ke Aceh sinyal kebangkitan sektor parekraf
Baca juga: Luhut pastikan UEA investasi bangun resort di Aceh Singkil
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021