S&P Turunkan Prospek Utang AS Jadi `Negatif`

Washington (ANTARA News) - Lembaga pemeringkat Standard & Poor`s menurunkan prospek (outlook) pada utang negara Amerika Serikat menjadi "negatif" pada Senin, mengirimkan harga saham terjun karena itu meragukan kemampuan Washington untuk mengatasi utang menjulang dan defisit fiskal.

"Jalan untuk mengatasi (masalah) ini tidak jelas bagi kami, kami telah revisi prospek kami pada peringkat jangka panjang menjadi negatif dari stabil," S&P mengatakan dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan penurunan peringkat pertamanya atas prospek AS.

Pemerintah segera menyangkal S&P, mengatakan penilai yang kuat, yang bergerak mengirimkan biaya pinjaman AS naik tajam, "meremehkan" kemampuan negara untuk mengatasi masalah itu.

"Kami percaya pandangan negatif S&P meremehkan kemampuan para pemimpin Amerika untuk datang bersama-sama menghadapi tantangan fiskal sulit yang dihadapi bangsa," kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan.

S&P memberikan Amerika Serikat hingga 2013 untuk datang dengan rencana yang kredibel untuk mengatasi masalah keuangannya, atau risiko kehilangan peringkat kreditnya yang didambakan "AAA", yang membantu untuk meminjam pada tingkat yang sangat rendah.

"Kami percaya ada risiko material yang pembuat kebijakan AS mungkin tidak mencapai kesepakatan tentang bagaimana mengatasi tantangan anggaran jangka menengah dan jangka panjang 2013," katanya.

"Jika kesepakatan tidak tercapai dan implementasi berarti tidak dimulai pada waktu itu, ini akan dalam pandangan kami membuat profil fiskal AS bermakna lebih lemah dibandingkan dengan sesama peringkat utang `AAA`."

Tindakan S&P datang karena Demokrat dan Republik bersiap-siap untuk bertarung besar atas persaingan rencana untuk mengurangi defisit besar Washington, keduanya menawarkan visi yang sama sekali berbeda dari bagaimana AS harus memperbaiki keuangannya.

Pengumuman itu mengirim pasar saham jatuh.

Tiga puluh menit memasuki perdagangan, Dow Jones Industrial Index turun 1,9 persen, sedangkan Nasdaq turun 2,0 persen, demikian AFP melaporkan. (A026/K004)