Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Senin sore relatif stabil, karena pelaku pasar cenderung menahan diri menunggu keluarnya lapora emiten kuartal pertama 2011.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun lima poin menjadi Rp8.665 dari sebelumnya Rp8.660 per dolar AS.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pasar lesu, karena pelaku kurang aktif masuk ke pasar, akibat lesunya kawasan regional. Akibatnya, sebagian kecil pelaku lokal melakukan aksi lepas terhadap rupiah, ucapnya.

Koreksi terhadap rupiah, menurut dia, hanya merupakan aksi profittaking, setelah hari sebelumnya mengalami kenaikan yang juga relatif kecil, jadi posisi rupiah sebenarnya masih stabil seperti hari-hari sebelumnya, ujarnya.

Kostaman Thayib mengatakan, rupiah masih berpeluang untuk menguat, asalkan faktor positif internal mendapat dukungan dari pasar eksternal.

Di pasar internal tidak ada masalah semua cukup baik hanya di pasar eksternal yang cenderung tidak menentu, ucapnya.

Rupiah, lanjut dia masih berpeluang untuk naik kalau melihat pasar internal positif, karena itu merupakan daya tarik bagi asing untuk terus menempatkan dananya di pasar uang maupun saham.

Namun, dana asing yang bersifat jangka pendek itu sulit untuk dialihkan ke jangka panjang. Apabila dana itu bisa beralih, maka peluang untuk membuka lapangan kerja sangat besar.

"Kami optimistis pemerintah sebenarnya sedang mencari jalan untuk mengalihkannya, namun sampai saat ini masih belum terjadi, " katanya.
(T.H-CS)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011