Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta menyebutkan, sebanyak 2.055.964 unit usaha (merchant) di Ibu Kota telah menggunakan "Quick Response Code Indonesian Standard" (QRIS).
"Per akhir November 2021 ini, QRIS yang ada di 'merchant' seluruh Jakarta sudah mencapai 2.055.964, ini luar biasa sangat besar jumlahnya," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Onny Widjanarko di Jakarta, Kamis.
Jumlah tersebut, kata Onny, sama dengan 17 persen target nasional yang sejumlah 12 juta unit usaha.
"Memang belum selesai, nanti sampai Desember pasti bertambah lagi dan kami yakin digitalisasi transaksi di Jakarta akan lebih cepat," ujar Onny.
Dengan transaksi non tunai, kata Onny, tidak perlu menyiapkan uang pengembalian karena akan langsung masuk ke rekening.
"Tidak perlu takut dana hilang dan datanya. Yang paling penting, itu akan meningkatkan akses UMKM mikro ke perbankan," kata Onny.
Baca juga: Digitalisasi pasar diharapkan tingkatkan kesejahteraan pelaku UMKM
Baca juga: BI akan gandeng kementerian perluas penggunaan QRIS
Penggunaan QRIS, kata Onny, akan semakin bertambah seiring dengan diluncurkannya program Jakone Abank serta Sehat Inovatif dan Aman Pakai-Quick Response Code Indonesian Standard (SIAP QRIS) pada program digitalisasi pasar di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Kamis, yang dimotori Bank Indonesia DKI Jakarta, Bank DKI dengan Pasar Jaya.
Program Digitalisasi Pasar ini paling tidak akan memberikan lima akses UMKM, yakni pada keuangan (financing), pasar, pembayaran
(payment), produksi dan logistik.
"Kiranya ini semua nanti bisa mengantarkan UMKM naik kelas dan makmur," kata Onny.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021