Harapan selalu ada tetapi untuk tetap menjaga agar harapan itu tetap hidup kami harus terus menang dan khususnya memenangkan laga berikutnyaLondon (ANTARA News) - Ketika Robin Van Persie mencetak gol dari titik pinalti ke gawang Liverpool pada menit 98, peluang menjadi juara Liga Primer tampak semakin nyata di mata Arsene Wenger. Tetapi ketika Dirk Kuyt membalas tiga menit kemudian, pelatih asal Perancis itu lantas mencak-mencak.
"Kami menerima hukuman pinalti pada menit kesebelas setelah waktu normal padahal wasit hanya memberi delapan menit tambahan waktu. Saya tidak mengerti dari mana tiga menit itu," omel Wenger seperti dikutip ESPN Soccernet, Minggu (17/4).
Wenger memang pantas kesal karena bukan saja Liverpoll berhasil mengalahkan timnya di Emirates, kandang Arsenal, tetapi juga karena jaraknya dengan Manchester United sang pemuncak klasemen kini terpaut enam poin dengan jumlah laga yang sama.
"Kami membuang dua point. Laga melawan Liverpool memang berat karena mereka terus bertahan," Wenger mengakui.
Andai saja Arsenal berhasil mengalahkan Liverpool maka jaraknya dengan MU hanya akan terpaut empat poin dan peluang untuk meraih gelar yang belum pernah diraih dalam lima musim terakhir. Meski demikian Wenger belum kehilangan keyakinannya.
"Harapan selalu ada tetapi untuk tetap menjaga agar harapan itu tetap hidup kami harus terus menang dan khususnya memenangkan laga berikutnya," ia menegaskan.
Tetapi Arsenal ibaratnya sedang melewat jalan penuh onak dan duri. Rabu (20/4) nanti tim berjuluk 'The Gunners' itu harus bertandang ke White Heart Lane menghadapi Tottenham Hotspurs yang kini berada di posisi lima klasemen sementara.
Dua pekan setelah itu Arsenal harus menjamu MU di Emirates. Laga itu akan menjadi penentu nasib Arsenal di Liga Primer musim ini.
(Ber)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011