Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Humas Kementerian Kehutanan, Mashyud, menyatakan transaksi yang berhasil dibukukan selama selama Indogreen Forestry Expo ke tiga tahun ini menapai Rp1,2 miliar.
Setiap hari rata-rata transaksi dibukukan Rp300 juta atau Rp1,2 miliar selama expo berlangsung yakni 4 hari (14-17/4), kata Masyhud usai penutupan expo itu di Jakarta, Minggu.
Hal yang menggembirakan, menurut dia, "Ada peningkatan mulai dari jumlah pengunjung dan nilai transaksi yang rata-rata Rp300 juta per hari selama expo tahun ini, tahun lalu jauh lebih kecil."
Jumlah pengunjung selama pameran tercatat di atas 20 ribu orang atau meningkat 30 persen dari tahun lalu.
Selain transaksi, lanjut Mashyud, ada minat dari 50 investor untuk mengembangkan ekowisata di kawasan Taman Nasional.
``Yang paling banyak peminatnya, yakni ekowisata di Taman Nasional Kepulauan Seribu, TN Sebangau, dan beberapa taman nasional lain di Kaltim, Kalbar,`` kata Masyhud.
"Sayangnya, minat ivestor itu belum bisa dituangkan dalam nilai rupiah. `Karena ini baru minat yang akan dilanjutkan dengan MoU dan implementasi,`` katanya.
Yang utama dari expo ini, lanjut Mashyud, makin besarnya antusias masyarakat soal banyak hal tentang sektor kehutanan.
``Ada interaksi positif antara partisipan dengan publik.Komunikasi terjalin sangat baik. Partisipan juga memberikan ilmu kepada pengunjung terutama siswa sekolah dan mahasiswa, seperti teknik membuat kertas,`` katanya.
Selain itu, peserta pameran juga menggelar pengolahan hasil hutan bukan kayu, serta informasi lebih detail soal kondisi isi hutan Indonesia.
``Kami sangat yakin informasi yang diterima siswa sekolah tentang proses pembuatan kertas, menjaga/konservasi lingkungan dan perlindungan satwa sangat berharga.`` katanya. (*)
(A027/E008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011