Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 13 orang korban bom bunuh diri yang terjadi di mesjid Al Dzikro, Mapolres Cirebon pada hari Jumat (15/4) hingga hari Minggu masih dirawat Rumah Sakit (RS) Pelabuhan, RS Gunung Jati , RS Waled dan RS Pertamina Cirebon, Jawa Barat.
"Saat ini jumlah korban yang dirawat tinggal 13 orang, dimana enam orang mengalami luka berat dan sisanya luka ringan," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Jakarta, Minggu.
Kapolres Cirebon, AKP Herukoco sudah dikirim dari Rumah Sakit Pertamina Cirebon ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta guna menjalani operasi, ujarnya.
"Kapolres Cirebon tadi pagi (Minggu, red) sekitar pukul 08.15 WIB telah tiba di RSPP dan diharapkan kondisinya segera pulih," kata Irjen Anton.
Ada pun jumlah korban ledakan bom bunuh diri tersebut sebanyak 30 orang dan Herukoco salah korban yang terkena ledakan yang terjadi di Mesjid Al Dzikro menjelang salat Jumat sekitar pukul 12.30 WIB.
Pelaku bom bunuh dalam menjalankan aksinya menggunakan lima lapis celana dan ditaruh pelaku di sebelah kanan perut pelaku, sehingga saat meledak tersangka tewas yang hancur bagian perutnya, kata Anton.
"Sebelum kejadian ,pelaku mengikat bomnya di daerah dada dan perut, kemudian dipindahkan ke sebelah kanan," kata Kadiv Humas.
Saat kejadian pelaku berada di baris kedua bagian depan berdekatan Kapolres Cirebon, AKBP Herukoco.
Polri telah menampilkan wajah pelaku bom bunuh diri dengan ciri-ciri adalah seorang laki-laki berusia antara 25 hingga 30 tahun, ujarnya.
"Dengan tinggi badan 180 centimeter, berat badan 70 kilogram, wajah Mongoloid, golongan darah O dan kulit kuning adalah ciri khusus," kata Anton.
Hasil dari forensik lain adalah pada wajah memiliki jenggot, gigi seri ada yang patah dan dahi kiri ada bekas luka yang sudah sembuh, katanya.(*)
(T.S035/A011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011