Depok (ANTARA News) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Jawa Barat, Farah Mulyati mengatakan untuk antisipasi bocornya soal ujian nasional (UN) menjaga ketat penjagaan soal-soal.
"Lokasi penyimpanan soal UN dijaga ketat. Ini untuk mengatisipasi bocornya soal tersebut," katanya, di Depok, Minggu.
Menurut dia penjagaan ketat tersebut dibutuhkan sebagai upaya antisipasi dari segala peluang buruk yang mungkin terjadi. Pengamanan itu berlaku bagi semua dokumen UN, seperti soal dan lembar jawaban.
"Penjagaan ketat harus dilakukan karena soal UN merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia," jelasnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Panitia Rayon UN 2011 Kota Depok, Ahmadi. Ia mengatakan pengamanan soal UN yang terletak di SMA Negeri I Depok,di Jalan Nusantara sangat ketat untuk menghindari adanya kebocoran.
"Kita juga memasang circuit close television (CCTV) yang memantau ruang penyimpanan soal, sehingga diketahui siapa saja yang berada diruangan," ujarnya.
Menurut dia, enggunaan kamera pengawas tersebut sudah dilakukan sejak H-2 ujian, dan digunakan sampai UN berakhir.
Dikatakannya soal UN dapat dikeluarkan jika diketahui empat petugas, terdiri dari panitia, pemantau, dan petugas keamanan.
Sebelumnya Polresta Depok menyatakan siap mengamankan jalannya Ujian Nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menegah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Kami menerjunkan 1.618 personil kepolisian untuk amankan jalannya Ujian Nasional," kata Kabag Ops Polresta Depok Kompol Suratno.
Pelaksanaan UN dimulai pada 18-21 April untuk SMA/MA dan SMK, 25-28 April untuk tingkat SMP/MTS dan 10-12 Mei untuk SD/MI.
Nantinya kata dia, setiap sekolah dijaga dua orang polisi, sedangkan ruang penyimpanan soal dijaga oleh 30 orang petugas secara bergantian. Pengamanan soal UN mulai dilaksanakan Sabtu (16/4) pukul 00.00 WIB di SMAN 1, Jalan Nusantara, Kecamatan Pancoranmas, Depok.
"Kita akan menjaga soal UN tersebut selama 24 jam," katanya.
Ia mengatakan untuk sampai ke sekolah penyelenggaran UN, soal akan diambil sendiri oleh guru yang dikawal polisi. Untuk itu ia mengharapkan jika terjadi sesuatu segera laporkan kepada kami untuk segera ditindaklanjuti.(*)
(T.F006/M019)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011