"Iya, benar, ada seorang anak usianya enam tahun yang diketahui positif rabies setelah digigit anjing pada tanggal delapan November 2021 lalu," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sikka, Albert Moang dari Sikka, Kamis pagi.
Albert menjelaskan bahwa bocah tersebut diketahui menderita positif rabies setelah keluarga korban melaporkan bahwa anaknya tiba-tiba takut dengan air dan juga dengan hembusan angin.
Menurut cerita keluarga, korban sendiri diketahui sedang bermain di halaman rumahnya, namun tiba-tiba langsung digigit oleh anjing itu.
Baca juga: 500 vial vaksin rabies tambahan diajukan untuk penanganan di Sikka-NTT
Baca juga: Dinkes : Kasus gigitan rabies di Sikka bertambah
Petugas kemudian menemui pemilik anjing tersebut dan berkoordinasi. Setelah berkoordinasi anjing tersebut langsung dibunuh dan sampelnya langsung dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar untuk diteliti.
"Pada tanggal 19 November hasilnya keluar dan menyatakan bahwa anjing tersebut positif rabies," tambah dia.
Namun, sebelum sampel itu dikirim, korban gigitan anjing rabies tersebut sudah disuntik vaksin anti rabies (VAR)dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Puskesmas Lela di bawah pengawasan tim medis.
Setelah sampel anjing itu keluar, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sikka langsung menerjunkan personelnya untuk melakukan vaksinasi anti rabies bagi sejumlah anjing di kabupaten Sikka.*
Baca juga: Rabies di Sikka tak berpengaruh pada kunjungan wisatawan di NTT
Baca juga: Anjing di Sikka dieliminasi total
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021