"Hingga sekarang sudah tujuh orang diperiksa di Polres Kebumen karena di lapangan ditemukan adanya indikasi tindak pidana," kata Kapolda Jateng Irjen Edward Aritonang di Kebumen, Minggu dini hari.
Ia mengatakan hal itu seusai menghadiri pertemuan dengan Bupati Kebumen Buyar Winarso, Danrem 072/Pamungkas Kolonel Inf. Sumedi, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Langgeng Sulistyo, dan Wakil Gubernur Jateng Rustriningsih.
Kapolda mengatakan, indikasi tindak pidana di lapangan antara lain ditandai dengan ditemukannya benda-benda yang digunakan untuk menutup jalan umum dan gapura Dislatbang yang roboh.
"Ini semua karena tindakan kesengajaan atau karena bencana. Kalau disengaja siapa pelakunya. Ini perlu diungkap. Kami sedang bekerja keras mengungkap kasus ini," katanya.
Ia mengatakan, kalau ditemukan unsur tindak pidana dalam insiden ini, para pelaku akan diproses sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Kapolda mengatakan, pihaknya juga mendalami apakah ada indikasi penggerak massa dalam kejadian tersebut.
Mengenai pemeriksaan terhadap prajurit TNI-AD yang terlibat dalam bentorkan, ia mengatakan, hal itu merupakan kewenangan POM.
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Langgeng Sulistyo mengatakan,pihaknya telah menerjunkan POM untuk memeriksa semua anggota yang terlibat.
"Tidak pandang bulu, semua akan diperiksa, termasuk komandan dan juga saya," katanya.
Markas TNI Angkatan Darat (AD) sendiri juga segera mengirim tim investigasi untuk menyelidiki secara menyeluruh insiden bentrokan itu.
Dalam insiden tersebut, tujuh warga dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan.
Di antara para korban yang dirawat di Bangsal Teratai RS Kebumen tersebut adalah Aris Wahyudi (49), Mustofa (65), Syamsudin (26), Mulyanto (21) dan Kusriyanto (29).
Sehubungan dengan insiden yang terjadi di Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, tersebut, seluruh jajaran Muspida Jawa Tengah melakukan pertemuan tertutup. (H018/R013/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011