Ketua Fobedi Universitas Negeri Medan Nahot Sihaloho dalam orasinya menyatakan, pembangunan gedung baru DPR itu adalah bentuk pemborosan keuangan negara.
Mahasiswa melihat kalangan legislatif kurang merespons aspirasi masyarakat karena ngotot melanjutkan pembangunan gedung baru itu.
Malah, kata dia, mahasiswa menilai anggota DPR tidak memiliki kepedulian dengan kondisi keuangan negara yang memiliki keterbatasan.
"Itu pemborosan, tak sesuai dengan asas kepatutan," katanya.
Dalam perhitungan Fobedi Universitas Negeri Meda, dana sebesar Rp1,138 triliun untuk gedung baru DPR itu pemerintah dapat membangun 60 ribu unit perumahan untuk rakyat, jaminan kesehatan untuk 20 juta jiwa rakyat miskin atau membangun 12 ribu gedung sekolah baru.
"Semua itu dibutuhkan rakyat. Lalu, kenapa harus dipaksakan untuk mengganti gedung DPR masih layak digunakan," katanya.(*)
I023/M019
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011