Peran perekonomian China ke depan, kami telah amati China menjadi high income country pada 2025 dan ditargetkan meningkatkan nominal PDB jadi dua kali lipat pada 2035

Jakarta (ANTARA) - Analis Eksekutif Bank Indonesia Perwakilan Beijing Firman Hidayat menyatakan kemajuan dan melesatnya perekonomian China akan membawa banyak dampak positif bagi negara-negara ASEAN termasuk Indonesia.

“Peran perekonomian China ke depan, kami telah amati China menjadi high income country pada 2025 dan ditargetkan meningkatkan nominal PDB jadi dua kali lipat pada 2035,” katanya dalam Indonesia-China LCS Implementation Progress di Jakarta, Rabu.

Firman mengatakan China menargetkan menjadi high income country pada 2025 dan meningkatkan dua kali lipat nominal produk domestik bruto (PDB) nya hingga mencapai sekitar 25 triliun dolar AS.

Menurut data IMF, jika China menjadi high income country pada 2025 maka nominal PDB negara itu mulai 2030 mampu melesat tinggi jauh di atas ekonomi Amerika Serikat (AS) yakni mencapai 50 triliun dolar AS pada 2040.

Dalam hal ini, China akan memperkuat strategi partnership dengan para anggota ASEAN yaitu melalui peningkatan liberalisasi perdagangan dan investasi serta memperkuat kerja sama di area digital economy, green economy, kesehatan dan inovasi teknologi.

Selain itu, China juga menyediakan bantuan senilai 1,5 miliar dolar AS dalam tiga tahun ke depan untuk mendukung penanganan COVID-19 serta pemulihan ekonomi.

China turut melakukan impor produk yang lebih berkualitas dari ASEAN termasuk produk pertanian senilai 150 miliar dolar AS dalam lima tahun mendatang sekaligus mendorong kerja sama Belt and Road yang lebih berkualitas.

Firman menyebutkan saat ini China menjadi penyumbang foreign direct investment (FDI) terbesar ketiga di Indonesia dengan total investasi dari 2017 sampai 2021 mencapai 17,6 miliar dolar AS.

Ia menjelaskan China juga merupakan mitra utama perdagangan Indonesia yaitu menjadi negara utama tujuan ekspor dengan pangsa sebanyak 13,6 persen senilai 22,63 miliar dolar AS secara rata-rata sepanjang 2013 sampai 2021.

China turut merupakan negara asal impor utama Indonesia dengan pangsa 21,4 persen senilai 34,98 miliar dolar AS.

“Jika digabungkan nilai total perdagangan dapat mencapai hampir 40 persen,” ujar Firman.

Baca juga: Dubes RI yakin skema pembayaran rupiah-yuan pulihkan ekonomi nasional
Baca juga: Mandiri ungkap untung rugi AS dan China tumbuh lebih cepat bagi RI
Baca juga: Indonesia harapkan perdagangan yang seimbang dengan China

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021