Bandung (ANTARA News) - Penyidik kepolisian telah melakukan tes darah terhadap tiga orang warga Cirebon yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya setelah melihat tayangan pria yang diduga pelaku bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon melalui televisi, Jumat.

"Ada tiga orang yang datang ke Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Cirebon dan melaporkan kehilangan anggota keluarganya dan ingin mencocokkan dengan foto pelaku. Mereka sudah dilakukan tes darah sebagai pembanding untuk mencocokkan DNA," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Agus Rianto di Mapolresta Cirebon, Jumat malam.

Pengambilan darah ketiga pelapor warga Kota Cirebon itu dilakukan sekitar pukul 22.00 WIB.

Meski demikian, kata Agus, belum bisa dipastikan apakah pria yang diduga pelaku peledakan itu anggota keluarga mereka atau bukan karena masih harus dicocokkan dengan hasil pemeriksaan lebih lanjut yang dilakukan oleh tim identifikasi Mabes Polri.

"Belum bisa dipastikan apakah yang diduga pelaku yang tewas itu keluarga mereka atau bukan, masih harus dibuktikan. Terlebih foto yang dilihat di tayangan TV belum jelas karena kondisinya setelah terkena ledakan," kata Agus Rianto.

Sementara itu jenazah pria itu yang tewas dan diduga pelaku tunggal bom bunuh diri di mAsjid kompleks kantor polisi di Kota Cirebon itu telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati Jakarta dengan dengan helikopter.

"Mudah mudahan setelah dilakukan pengambilan gambar di Jakarta wajah pria itu lebih jelas sehingga mudah dikenali," kata Agus.

Terkait penanganan kasus bom bunuh diri di Masjid MapolresTA Cirebon itu, menurut Agus dilakukan bersama oleh Densus 88 Mabes Polri, Polda Jabar dan MapolresTA Cirebon Kota.

Namun sejauh ini polisi belum mendapatkan identitas dari pelaku yang dalam aksi bom bunuh dirinya menggunakan jaket dan celana warna hitam.

Selain itu ciri lainnya berkulit putih, rambut ikal dengan tinggi sekitar 170 centimeter.

"Tidak diketemukan identitas apapun dari pria yang diperkirakan sebagai pelaku bom bunuh diri itu, Polisi masih melakukan pengembangan," kata juru bicara Polda Jabar itu menambahkan. (S033/Z002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011