Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, H.Anwar Adnan Saleh, mengemukakan, pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan regional Sulawesi merupakan wadah musyawarah guna mematangkan singkronisasi rancangan Rencana Kerja Pembangunan Daerah di wilayah Sulawesi.
"Pelaksanaan Musrembang regional ini akan mematangkan singkronisasi rancagan RKPD masing-masing provinsi se-Sulawesi berdasarkan rencana kerja SKPD yang dihasilkan melalui Musrembang provinsi, berupa usulan program kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun 2012 mendatang," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Jum`at.
Menurutnya, kegiatan Musrembang ini dilaksanakan dalam rangka mensinergikan, mensinkronisasikan dan mengintergrasikan serta menyelaraskan program dan kegiatan antara pembangunan nasional dengan pembangunan daerah, terutama kegiatan-kegiatan yang menjadi kebutuhan bersama masyarakat Sulawesi.
Pembangunan daerah kata Anwar, pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk meningkatkan ekonomi daerah dengan memperhatikan keunggulan komporatif daerah melalui peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap faktor-faktor produksi serta peningkatan kemanpuan kelembagaan ekonomi lokal dalam menunjang proses kegiatan produksi, pengolahan dan pemasaran serta menciptakan iklim yang mendukung bagi investor di daerah.
"Dukungan investor di daerah harus menjamin berlangsungnya produktifitas dan kegiatan usaha masyarakat dan peningkatan penyerapan tenaga kerja,"jelasnya.
Gubernur mengemukakan, pada saat ini daerahnya masih menghadapi suatu kenyataan yang menunjukkan kesenjangan pertumbuhan antar wilayah, disatu sisi terdapat wilayah yang menpunyai posisi strategis dan cepat tumbuh.
Sementara disisi lain, kata dia, masih terdapat wilayah yang masih tertinggal khususnya yang dirasakan masyarakat yang berada di Kawasan Timur Indonesia dibandingkan masyarakat kawasan Barat Indonesi baik pembangunan infrastruktur maupun pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
"Capaian pembangunan di Sulbar dalam kurung waktu empat tahun terakhir dari sisi indikator makro ekonomi juga mengalami penurunan yang signifikan yang semula pada 2006 silam persentase kemiskinan sebesar 20,74 persen turun 19,03 persen tahun 2007 dan terakhir di 2010 tinggal 13,58 persen,"paparnya.
Demikian pula Indeks Peembangunan Manusia (IPM) juga mengalami peningkatan setiap tahunnya yang semula tahun 2006 sekitar 67,1 persen dengan menempati peringkat 29 dari 33 provinsi dan kondisi terakhir IPM Sulbar menjadi 69,18 persen atau kini berada peringkat 27 dari 33 provinsi.
"Beberapa indikator lain mesti menjadi perhatian kita termasuk tingkat pengangguran maupun pembukaan lapangan pekerjaan," kuncinya. (ACO/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011