"Malawi telah memutuskan hubungan dengan Libya karena sangat prihatin dan sedih dengan jatuhnya korban dari rakyat sipil karena konflik bersenjata," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Malawi, yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara Afrika bagian utara yang kaya minyak itu pada 2001, mengatakan akan "meninjau posisinya atas hubungan dengan Libya setelah situasi membaik dan kehidupan kembali normal."
Mantan Presiden Bakili Muluzi, yang memerintah negara miskin di Afrika bagian selatan itu pada 1994-2004, menjalin hubungan diplomatik setelah kunjungan kontroversial ke Libya, yang menarik perhatian publik dari Inggris dan Amerika Serikat.
Muluzi, yang sering membela hubungan antara kedua negara, mengatakan bahwa sektor kesehatan dan pertanian Malawi akan mendapat manfaat dari kerjasama dengan Libya.
Pemimpin Libya yang diperangi Muamar Gaddafi mengunjungi Malawi pada tahun 2003.
Setahun kemudian, setelah Bingu wa Mutharika meraih kursi kepresidenan, Malawi menutup kedutaan besarnya di ibu kota Libya, Tripoli.
Tripoli sejak saat itu menutup kedutaan besarnya di Malawi.(*)
(Uu.G003/M016)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011