Manado (ANTARA News) - Rumput laut Sulawesi Utara menjadi komoditas yang banyak diminati restoran di Belanda menyusul permintaan pelaku usaha di negara tersebut selama berlangsungnya Pasar Malam Indonesia di Den Haag pada 1-7 April 2011.
"Rumput laut Sulut memiliki kualitas yang sangat khas, karena itu beberapa restoran di Belanda langsung menyatakan minat untuk mengimpor dari Sulut," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulut, Joy Korah di Manado, Jumat.
Joy mengatakan, rumput laut diolah menjadi berbagai jenis makanan yang ternyata sangat enak dan memiliki gizi tinggi, karena itu dijadikan sebagai bahan baku utama pada beberapa restoran.
Menurut dia, rumput laut menjadi salah satu makanan favorit di Belanda saat ini. Banyak restoran dengan menu dari bahan baku rumput laut yang tumbuh dan berkembang di negara tersebut.
"Ketika kita menyampaikan potensi Sulut sebagai salah satu daerah penghasil rumput laut maka para pemilik restoran langsung melakukan pembicaraan untuk membeli dalam jumlah besar dari Sulut," katanya.
Ia menambahkan, rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan yang masuk program prioritas untuk dikembangkan lebih luas di Sulut.
"Saat ini rumput laut sudah dikembangkan di empat daerah secara besar-besaran yakni Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondow Utara (Bolmut)," katanya.
Beberapa lokasi budi daya yang menghasilkan rumput laut dalam jumlah cukup banyak saat ini, kata Joy, yakni Nain (Minut) sekitar 125 ton per bulan, Arakan (Minsel), Minahasa Tenggara dan Bolmut masing-masing sekitar 100 ton per bulan.(*)
(T.G004/A035)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011