Jakarta (ANTARA) - Samsung memantapkan hatinya untuk berinvestasi di Negeri Paman Sam tepatnya di kota Taylor, Texas senilai 17 miliar dolar AS atau setara Rp242,6 triliun untuk membuat pabrik chip terbarunya.
Nantinya pabrik chip di Taylor akan difokuskan untuk membuat chip besutan Samsung yang paling canggih untuk mendukung layanan 5G, komputasi berkinerja tinggi, serta mendukung perangkat kecerdasan buatan (AI).
Melansir Reuters, Rabu, pembangunan konstruksi untuk pabrik itu direncanakan mulai di kuartal pertama 2022 dan mulai beroperasi di kuartal kedua 2024.
Baca juga: Samsung akan bangun pabrik "chip" lagi di AS
Gubernur Texas Greg Abbott menyebutkan akan ada 6500 pekerja yang terlibat dalam pembuatan pabrik chip bernilai fantastis tersebut.
Pemilihan Taylor, Texas yang dilakukan oleh Samsung terjadi karena infrastruktur yang lebih stabil serta jarak yang lebih dekat dengan pabrik pertama Samsung di Amerika Serikat yaitu di Austin, Texas.
Samsung bergabung dengan saingannya TSMC dan Intel dalam perlombaan untuk memperluas kontrak manufaktur chip di Amerika Serikat, di mana sektor tersebut dipandang sebagai area persaingan strategis dengan China.
Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden menjanjikan miliaran dolar dalam pendanaan federal untuk meningkatkan manufaktur chip.
Selain untuk menyaingi kualitas China, Amerika Serikat berharap pendanaan itu bisa mengatasi kekurangan chip yang dibutuhkan industri baik di sektor teknologi maupun otomotif.
"Mengamankan rantai pasokan Amerika adalah prioritas utama bagi Presiden Biden dan pemerintahannya," kata Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Brian Deese dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dalam sebuah pernyataan menyambut investasi Samsung.
"Kami akan terus menggunakan setiap alat dan mengejar setiap jalan untuk berinvestasi pada sumber kekuatan kami seperti manufaktur dan teknologi."ujar keduanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Samsung Electronics Jay Y. Lee pada pekan lalu memang menyempatkan diri untuk bertemu dengan para pemangku kepentingan dan rekan bisnisnya di Benua Amerika.
Selain untuk membahas kepastian investasi pembangunan pabrik chip terbarunya, Jay Y.Lee dikabarkan juga datang untuk membahas perkembangan vaksin COVID-19 dengan Moderna.
Baca juga: Samsung beri sinyal kuat kehadiran ponsel layar gulung dan geser
Baca juga: Samsung pertahankan kamera depan 10 MP untuk seri Galaxy S22
Baca juga: Samsung siapkan ponsel "entry level" Galaxy A03 Core akhir tahun ini
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021