Jakarta (ANTARA News) - Sumber pada Kepolisian Resor Kota Cirebon yang sekaligus saksi mata menyebutkan, bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon terjadi saat imam sedang melakukan "takbiratul ihram" untuk memulai salat Jumat.

"Usai khotbah, kemudian imam melakukan `takbiratul ihram`, akhirnya bom meledak dan suasana langsung gelap," kata seorang anggota jamaah salat Jumat yang juga anggota Mapolresta Cirebon saat dihubungi dari Jakarta.

Ia menjelaskan, saat berwudlu pelaku sudah terlihat mondar-mandir, bahkan sempat masuk toilet cukup lama.

"Dia masuk ke masjid dan duduk di shaf (baris) kedua, tetapi saat salat akan dimulai dia bergeser ke tengah masjid di tengah-tengah," katanya yang mengaku sempat berdiri tidak jauh dari pelaku.

Ia menjelaskan, biasanya ada sekitar 80 persen polisi yang selalu salat Jumat di Masjid itu.

Dalam ledakan itu, 17 orang luka-luka, sementara pelaku peledakan bom menjadi satu-satunya korban meninggal dunia. Semua korban telah dilarikan ke RS Pertamina.

Sementara itu, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam, mengatakan ledakan di Masjid Mapolresta Cirebon, Jumat sekitar pukul 12.20 WIB, diduga bom bunuh diri.

Menurut dia, polisi terus  menyelidiki jenis bom yang meledak. "Tim dari Polri saat ini masih menyelidiki jenis bom yang meledak sesaat menjelang Shalat Jumat," kata Anton Bachrul Alam.

Anton mengatakan, ledakan itu melukai 17 orang termasuk Kapolresta Cirebon, AKBP Herukoco.

"Para korban saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Cirebon," kata Anton.(*)

B013*S035/A041

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011