Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman kembali ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (23/11/2021), melanjutkan penurunan untuk hari keempat berturut-turut dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt merosot 1,11 persen atau 178,69 poin, menjadi menetap di 15.937,00 poin.
Indeks DAX 40 tergelincir 0,27 persen atau 44,28 poin menjadi 16.115,69 poin pada Senin (22/11/2021), setelah kehilangan 0,38 persen atau 61,76 poin menjadi 16.159,97 poin pada Jumat (19/11/2021), dan tergerus 0,18 persen atau 29,40 poin menjadi 16.221,73 poin pada Kamis (18/11/2021).
Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, hanya 11 saham yang berhasil membukukan keuntungan, sementara 29 saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Delivery Hero SE, perusahaan layanan pemesanan dan pengiriman makanan secara daring multinasional Eropa yang berbasis di Berlin mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 4,80 persen.
Disusul oleh saham perusahaan utilitas listrik Eropa yang berbasis di Essen, Jerman E.ON SE yang anjlok 4,23 persen, serta perusahaan manufaktur semikonduktor multinasional Jerman Infineon Technologies AG kehilangan 3,72 persen.
Di sisi lain, Deutsche Bank AG, perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional Jerman terangkat 2,91 persen, menjadi pencetak keuntungan paling besar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan kimia multinasional Jerman dan produsen bahan kimia terbesar di dunia BASF SE yang meningkat 1,65 persen, serta perusahaan industri pesawat terbang dan peralatan militer Eropa Airbus SE menguat 1,41 persen.
Baca juga: Saham Prancis merosot hari ke 4, indeks CAC 40 terpangkas 0,85 persen
Baca juga: IHSG ditutup turun dipimpin sektor transportasi dan keuangan
Baca juga: Rupiah melemah seiring pencalonan Powell sebagai Gubernur The Fed
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021