Palembang (ANTARA News) - Direktur Teknik Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Musi Palembang, Stephanus, mengeluhkan batas waktu pemindahan utilitas milik mereka yang hanya sebulan, padahal perlu waktu bekerja selama tiga bulan untuk pindahkan pipa sepanjang 8,6 meter itu.
"Kami merasa kesulitan memenuhi batas waktu atau deadline yang ditetapkan Pemprov Sumsel, untuk memindahkan pipa saluran air tersebut," kata dia, di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat.
Permasalahan pemindahan utilitas menjadi salah satu penyebab terhambat pelebaran Jalan Kolonel H Barlian di kawasan Km 5 hingga ke simpang empat Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Pelebaran jalan ini ditargetkan segera rampung, untuk mengejar persiapan pelaksanaan SEA Games ke-26 di Palembang, 11-25 November 2011.
Sejumlah perusahaan, seperti PT Gas Negara, PT PLN dan PDAM Tirta Musi serta PT Telkom, harus memindahkan utilitas milik mereka karena pelebaran jalan yang masing-masing empat meter di samping kanan dan kiri jalan yang ada.
Stephanus menambahkan, pemindahan pipa saluran air bersih itu tidak bisa dilakukan cepat, tetapi harus secara bertahap.
Pemindahan pipa sepanjang 8,6 meter tersebut dilakukan per koridor, dengan keharusan tetap menyuplai air bersih kepada pelanggan meskipun dalam proses pemindahan pipa, ujar dia lagi.
Ia menyatakan, secara teknis mereka memastikan perlu waktu sekitar tiga bulan agar utilitas itu bisa dipindahkan serta kemungkinan terjadi gangguan suplai air kepada pelanggan dapat ditekan.
PDAM Tirta Musi di daerah itu melayani pelanggan sekitar 12.000 sambungan rumah tangga, kata dia.
Erika (30), warga Km 5 mengaku, sejak pelebaran jalan itu dilakukan, mereka menjadi akrab dengan kemacetan lalu lintas sehari-hari yang makin parah di kawasan tersebut.
Akhir-akhir ini pasokan air bersih dari PDAM juga kerap terganggu, tetapi mereka maklum karena pelebaran jalan memang perlu mengorbankan banyak hal, kata dia.
Dia mengharapkan, agar pelebaran jalan itu bisa segera diselesaikan dan kawasan tersebut kembali menjadi tertib.
Begitu juga dengan suplai air dan jaringan telepon di daerah itu, diharapkan tidak terganggu lagi, kata Erika pula. (SUS/B014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011