"Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa mengubah strategi untuk mengembangkan potensi kelautan agar bisa menjadi pintu gerbang baru untuk menyejahterakan masyarakat," katanya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2011 di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, semangat dan keterampilan bahari nenek moyang agar dapat digali kembali terutama di kalangan generasi muda agar bangsa ini bisa manjadi tuan di negeri sendiri dalam sebuah negara maritim.
"Kejayaan para pendahulu negeri ini disebabkan kemampuan mereka untuk membaca potensi perikanan kita. Namun demikian, kejayaan tersebut telah hilang dan tertumpuk oleh potret kemiskinan, kecintaan kita terhadap laut juga semakin dangkal," katanya.
Ia mengatakan, keberpihakan negara terhadap dunia maritim juga masih lemah. Hal itu terjadi karena belum adanya visi maritim yang jelas.
"Untuk membangun Indonesia baru yang mandiri dan bermartabat memerlukan strategi budaya yang menyadarkan generasi muda untuk sanggup mengambil tanggung jawab masa depan berwawasan kebaharian dan didukung oleh keterampilan bahari," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Sudiyanto mengatakan, dalam upaya pencapaian misi dan visi perlu adanya sinergi dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Pihak terkait itu antara lain pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota se-DIY, kelompok budi daya, nelayan, pemasaran, pengolah, perguruan tinggi, dan lembaga yang bergerak dalam meningkatkan perikanan.
"Visi yang akan dicapai adalah menjadikan produk perikanan terbesar pada 2015 dengan misi menyejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan," katanya.
Menurut dia, rakor dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan sinergisitas pemerintah, perguruan tinggi, dan pelaku sektor kelautan dan perikanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat perikanan.
"Rakor juga untuk memberikan pemahaman yang jelas terkait dengan kebijakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan di DIY sehingga seluruh pelaku dengan motivasi yang tinggi dapat ikut membantu meningkatkan pembangunan perikanan," katanya.(*)
(L.B015*H010/H008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011