"Transmisi virus di tengah masyarakat masih terjadi karena masih ada penambahan kasus positif COVID-19 setiap harinya," ujar Ismen Mukhtar saat dihubungi di Bandarlampung, Selasa.
Ia menjelaskan, untuk mencegah transmisi virus tersebut percepatan dalam mendeteksi dini COVID-19 harus dilakukan.
Baca juga: Pakar: Gelombang ketiga bisa dihindari bila vaksinasi maksimal
"Jadi kalau ada kasus kecepatan deteksi dini harus dipercepat, melalui 3 T yakni tracing, testing, treatment agar tidak ada transmisi," katanya.
Dia mengatakan, saat ada seorang warga terpapar COVID-19 maka tindakan cepat dengan melakukan tes usap harus segera dilakukan, selain itu perlu pula kesigapan dalam menelisik kontak erat dari pasien.
"Pertama penapisan ketika menjalani tes COVID-19, saat ada yang terkonfirmasi positif harus segera ditemukan kontak eratnya jadi rantai penularan bisa terputus, sebab ini penyakit yang cepat sekali menular jadi kecepatan pelacakan kasus penting dilakukan," ucapnya.
Menurutnya, selain itu bagi kontak erat pun harus tetap patuh menjalani aturan karantina untuk mengantisipasi penyebaran kasus.
"Bagi kontak erat harus patuh menjalani karantina meski belum dipastikan terpapar. Ini dilakukan guna mengurangi beban di rumah sakit karena kasus bisa terkendali," katanya.
Ismen melanjutkan, dengan adanya deteksi dini pada kasus terkonfirmasi positif COVID-19, menjadi salah satu langkah untuk mengantisipasi tingginya angka penambahan kasus akibat terpapar COVID-19.
"Kenaikan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Lampung bisa kita antisipasi bila pola tracing, testing diperbaiki, sebab kita sudah pernah mengalami kenaikan kasus yang cukup tinggi beberapa waktu silam ini harus menjadi pelajaran berharga," ujarnya.
Baca juga: Epidemiolog: Tingkatkan tes-identifikasi varian cegah gelombang ketiga
Baca juga: Epidemiolog nilai PPKM efektif dan harus tetap dilakukan
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021