beliau menyampaikan pandangan kritis tapi juga dengan tanggung jawab dan niat baik
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai Rosihan Anwar sebagai wartawan kritis yang selalu memberikan pandangan-pandangan tajam namun dengan niat dan tanggung jawab yang baik.
Usai melayat Rosihan Anwar di rumah duka Jalan Surabaya No 13, Jakarta Pusat, Kamis, Presiden yang didampingi Ani Yudhoyono, mengatakan dalam beberapa kali kesempatan dialog, Rosihan Anwar selalu memberikan pandangan yang kritis.
"Beliau tetap kritis, saya kenal beliau, kami bersahabat. Saya masih ingat ketika dalam beberapa kali dialog, yang terakhir kali di Istana Negara, beliau menyampaikan pandangan kritis tapi juga dengan tanggung jawab dan niat baik," tutur Presiden yang mengenakan setelan safari hitam.
Dengan meninggalnya Rosihan Anwar pada usia 89 tahun, Presiden mengatakan Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh segala jaman yang telah mengalami masa penjajahan, masa orde baru, orde lama, sampai masa reformasi.
"Banyak yang telah beliau lakukan. Kalau kita lihat perjalanan almarhum, benar-benar beliau mengalami pasang surut sebagai pelaku sejarah," ujarnya.
Rosihan, lanjut Presiden, tidak hanya dikenal sebagai wartawan senior tetapi juga tokoh sastrawan, budayawan, dan juga tokoh perfilman.
Presiden pun berharap pada masa depan akan lahir "Rosihan Anwar-Rosihan Anwar" yang baru, yang bisa menjadi tokoh besar dan tidak hanya memajukan dunia media massa tetapi juga bidang seni budaya, film, dan dunia sastra.
Presiden Yudhoyono tiba di rumah duka pada pukul 14.00 WIB dan disambut oleh salah satu anak Rosihan, Omar Luthfi.
(D013/K005)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011