Tokyo (ANTARA News) - Seorang lelaki yang berusia 102 tahun bunuh diri akibat kebijakan baru zona larangan menetap di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang rusak di Jepang. Dia tertekan karena harus meninggalkan rumahnya, menurut laporan pada Kamis.

Lelaki itu, warga tertua di desa Iitate, 40 kilometer dari PLTN Fukushima Daiichi, bunuh diri setelah berbicara dengan keluarga mengenai evakuasi, kantor berita Jiji Press, mengutip beberapa pejabat setempat, melaporkan.

Sebelum bunuh diri, warga tertua masyarakat itu membicarakan rencana evakuasi dengan keluarganya. Diduga lelaki tersebut tertekan karena harus meninggalkan rumahnya.

Iitate merupakan salah satu dari sejumlah tempat yang diumumkan oleh pemerintah pusat sebagai daerah larangan masuk pada awal pekan ini karena kekhawatiran atas pengaruh paparan jangka panjang radiasi dari PLTN yang bocor.

Ribuan warga sudah dievakuasi dari zona larangan beradius 20 kilometer dari PLTN itu, yang mulai mengeluarkan radiasi beracun setelah sistem pendinginnya lumpuh akibat dari serangkaian bencana alam, gempa bumi dan tsunami dahsyat, pada 11 Maret di timur laut Jepang.

Perubahan perintah itu, yang pemerintah pusat mengatakan akan diberlakukan pada bulan depan, akan membuat ribuan orang menjadi tuna wisma.

Seorang pejabat dari desa Iitate mengonfirmasi bahwa lelaki manula yang hidup di wilayahnya itu telah meninggal dunia.

"Namun, kami belum memastikan penyebab kematian atau apakah ia benar-benar bunuh diri," katanya.
(KR-IFB/M016)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011