Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan berakhir lebih rendah pada Selasa, sejalan dengan rekan-rekan Asia lainnya, karena pencalonan kembali Ketua Federal Reserve Jerome Powell mendukung spekulasi pengetatan kebijakan yang lebih cepat dari perkiraan, sementara won melemah dan imbal hasil obligasi acuan naik.
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) melemah 15,92 poin atau 0,53 persen menjadi ditutup di 2.997,33 poin, menyusul kenaikan 1,42 persen pada Senin (22/11/2021).
Berita semalam tentang Powell menghantam pasar keuangan dan membuat dolar AS mendapat dukung dengan baik ketika para pedagang bersiap untuk segera mengakhiri program pembelian obligasi Fed.
Raksasa chip Samsung Electronics menguat 0,53 persen di tengah laporan bahwa lokasi pabrik chip baru senilai 17 miliar dolar AS di Amerika Serikat akan berada di Taylor, Texas, meskipun perusahaan mengatakan keputusan akhir belum dibuat.
Baca juga: Saham Korea Selatan jatuh tertekan kekhawatiran kenaikan suku bunga
Rekan-rekannya SK Hynix melemah 0,42 persen, sementara saham kelas berat lainnya LG Chem dan Naver juga merosot masing-masing 3,27 persen dan 2,44 persen.
Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 279,7 miliar won (235,18 juta dolar AS) di papan utama.
Sementara itu, bank sentral Korea Selatan akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pada Kamis (25/11/2021) yang secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga, seperti yang diprediksi oleh 30 analis dalam jajak pendapat Reuters.
Won berakhir pada 1.189,7 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,39 persen lebih rendah dari penutupan sesi sebelumnya.
Baca juga: Saham Korsel melambung, terkerek saham perusahaan chip dan biofarmasi
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.189,5 per dolar, naik 0,1 per dolar dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya dikutip pada 1.190,4.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,01 poin menjadi 108,32.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 1,5 basis poin menjadi 2,032 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan naik 0,6 basis poin menjadi 2,392 persen.
Baca juga: Saham Korsel ditutup rugi 2 hari beruntun, KOSPI tergerus 0,18 persen
Baca juga: Saham Korsel dibuka melemah, ikuti Wall Street
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021