Saat ini orang bekerja hanya mencari status dan popularitas saja, tapi Rosihan bekerja demi tegaknya bangsa
Jakarta (ANTARA News) - Pendidik sekaligus sahabat almarhum Rosihan Anwar, Arief Rahman menilai almarhum memiliki sosok sebagai guru dan pendidik bangsa ini.
"Masalah yang sering dicermati alhamrhum adalah nilai-nilai budaya dan demokratisasi, dimana kebebasan berekspresi dijamin dengan baik oleh negara," kata Arief saat melayat ke rumah duka di Jalan Surabaya No 13, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.
Dengan diberikan kebebasan berekspresi itu, kata dia, Rosihan berharap media bisa tumbuh secara sehat, tidak takut dan memberitakan secara objektif.
Menurut dia, meski sudah lanjut usia, namun almarhum juga tidak kenal lelah. Beliau sering datang ke acara seminar dan diskusi.
"Saat ini orang bekerja hanya mencari status dan popularitas saja, tapi Rosihan bekerja demi tegaknya bangsa," tuturnya.
Tidak hanya itu, Rosihan Anwar sangat sabar dalam menghadapi tantangan, tidak bermuka dua dan plin plan dalam menegakan prinsipnya.
"Kami merasa kehilangan seorang tokoh pers sekaligus pendidik tersebut," kata Arief.
Sementara itu, sejumlah pelayat sudah mulai berdatangan ke rumah duka. Sejumlah tokoh nasional dan tokoh pers, seperti Alwi Sihab, Dahlan Iskan dan Ishadi SK.
Jenazah Rosihan Anwar tiba di rumah duka di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis siang, sekitar pukul 11.25 WIB.
Jenazah yang dibawa dari Rumah Sakit Metropolitan Media Center (MMC) Jakarta itu, disalatkan di rumah duka dan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata pada Kamis sore.
(S037/S019)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011