Palangka Raya (ANTARA News) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah, Drs Rudiansyah Iden, mengatakan, pada penyelenggaraan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2011, akan digelar lomba "perahu hantu" atau besei kambe.

"Untuk melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat Kalimantan Tengaha (Kalteng) yang berhubungan dengan sungai, maka lomba besei kambe kembali dipertunjukan pada FBIM 2011," kata Rudiansyah Iden, di Palangka Raya, Rabu.

Menurutnya, peserta yang mengikuti lomba tersebut adalah, utusan pemerintah kabupaten/kota se-Kalteng, sistem beregu dan setiap regu beranggotakan dua orang dalam satu kali tampil dan tanpa cadangan untuk satu regu seni.

"Perahu dan dayung disediakan oleh panitia, peserta adalah pria dan wanita dewasa bisa berenang. Busana yang digunakan adalah busana Sambabuka masing-masing daerah dan bukan atlit dayung maupun atlit dari luar Kalteng," ujarnya.

Diutarakannya, selain lomba besei kambe, pada FBIM 2011 juga dimeriahkan lomba jukung tradisional dan lomba jukung hias. Lomba jukung hias bertujuan mengangkat historis jukung yang pada zamannya menjadi urat nadi perekonomian maupun kegiatan sosial budaya masyarakat Kalteng.

"Sedangkan lomba jukung tradisional tujuannya adalah, menggalakan olahraga dayung sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga tersebut. Kaitannya dengan kondisi geografis Kalteng yang dikenal dengan sebutan seribu sungai," terangnya.

Diterangkannya, untuk lomba jukung tradisional, peserta adalah utusan pemerintah kabupaten/kota se Kalteng dengan sistem beregu. Satu regu terdiri dari enam orang pendayung. Dari enam orang itu, satu orang sebagai pengemudi, satu orang pemukul gong dan dua orang sebagai cadangan.

"Untuk lomba jukung hias, peserta juga utusan pemerintah kabupaten/kota se Kalteng. Perahu dan dekorasi meliputi lambang daerah kabupaten/kota disiapkan oleh peserta dengan corak dan ragam hias perahu dipilih tradisional atau berbasis tradisional Kalteng," tegasnya.

Kemudian, sambung dia, kegiatan ini dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun ke-54 Provinsi Kalimantan Tengah, sekaligus sebagai upaya pelestarian seni dan budaya lokal. Untuk mematangkan materi kegiatan tersebut, maka dilakukan persiapan-persiapan oleh panitia penyelenggara.

"Kami berharap pelaksanaan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, tidak saja siukur dari perolehan medali atau penghargaan yang didapat, namun dari kemeriahan yang dibangun kebersamaan yang mencerminkan budaya dan kearifan lokal," tandasnya.(*)
(T.KR-GR/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011