New York (ANTARA) - Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, dibuka naik dengan Indeks S&P dan Indeks Komposit Nasdaq mencapai rekor tertinggi pada hari Senin, setelah Presiden Joe Biden memilih Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell untuk memimpin bank sentral untuk masa jabatan kedua, menjaga status quo seiring The FED berencana untuk meredakan pandemi dan era stimulus.
Nominasi Jerome Powell, yang akan membuatnya memimpin The Fed selama empat tahun lagi, sebagian besar disambut investor yang berharap tidak ada perubahan besar di The Fed yang memandu ekonomi melalui pemulihan pasca-COVID.
Gubernur Fed Lael Brainard, yang merupakan kandidat teratas lainnya, akan menjadi wakil ketua, kata Gedung Putih.
"Pasar menyukai prediktabilitas ... sementara Brainard mungkin merupakan pilihan yang baik, pasar tidak akan tahu apa yang diharapkan darinya meskipun konsensus umum adalah bahwa itu berarti suku bunga yang lebih rendah untuk waktu yang lebih lama," kata Direktur Pelaksana Perdagangan dan Derivatif, Charles Schwab, Randy Frederick, di Austin, Texas.
Sektor keuangan menjadi yang berkinerja terbaik pada awal perdagangan dengan lonjakan saham 1,0 persen.
Bank-bank utama di Wall Street melonjak antara 1,5 - 3 persen mengikuti lonjakan imbal hasil obligasi AS seiring investor menilai pengetatan kebijakan Fed pada paruh pertama tahun 2022. Wells Fargo & Co memimpin kenaikan di antara yang lainnya.
"Pesannya adalah bahwa kita berada di jalur untuk mengurangi tapering dan kita menuju ke tingkat suku bunga yang lebih tinggi, yang kemungkinan besar akan dinaikkan pada pertengahan tahun depan, dan saya pikir Wall Street telah mencerna sebagian besar dari itu," kata Manajer Senior Portofolio Dakota Wealth Management, Robert Pavlik.
Kontrak berjangka terkait dengan suku bunga kebijakan Fed bergerak, dengan pasar uang sekarang mengharapkan bank sentral AS menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni mendatang dibandingkan Juli sebelumnya.
"Ini semacam konfirmasi lain bahwa Fed punya rencana."
Sektor safe-haven termasuk real estat dan perawatan kesehatan menjadi yang berkinerja terburuk pada awal perdagangan, masing-masing turun sekitar 0,6 persen.
Nasdaq mencapai rekor tertinggi kedua berturut-turut karena permintaan untuk saham teknologi tetap kuat, termasuk Amazon, Apple, dan Meta Platforms naik sahamnya antara 0,1 - 2 persen.
Sektor teknologi mengungguli minggu lalu, membantu Nasdaq ditutup di atas level 16.000 untuk pertama kalinya karena kekhawatiran atas meningkatnya kasus COVID-19 di Eropa mendorong permintaan beralih ke safe-haven.
Saham perjalanan dan energi , yang berada di antara saham dengan kinerja terburuk pekan lalu, juga melonjak.
Pada 09:51 Waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 238,50 poin, atau 0,67 persen, menjadi 35.840,48. Indeks S&P 500 naik 33,62 poin, atau 0,72 persen menjadi 4.731,58, dan Indeks Komposit Nasdaq naik 105,57 poin atau 0,66 persen menjadi 16,163,01.
Di antara penggerak lainnya, Tesla Inc naik 4,8 persen setelah CEO Elon Musk mentweet bahwa Model S Plaid "mungkin" akan datang ke China sekitar bulan Maret.
Saham Activision Blizzard tergelincir 1,1 persen setelah laporan media bahwa bos penerbit video game itu, Bobby Kotick, akan mempertimbangkan untuk pergi jika dia tidak dapat dengan cepat memperbaiki masalah budaya.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021